JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menemui Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hari ini. Pertemuan keduanya membahas soal potensi ekonomi daerah di 12 provinsi Indonesia.
Pertemuan itu berlangsung di kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/12/2024). Selain itu, hadir Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar.
Dalam kesempatannya itu, AHY mengatakan pertemuan dengan Menteri Ekraf dilakukan untuk menata dan melihat potensi ekonomi kreatif bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di masa depan.
“Secara khusus kami menerima dalam rangka sama-sama kita melihat bagaimana ekonomi kreatif bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi ke depan. Selama ini ekonomi kreatif Indonesia tentunya telah mengalami berbagai kemajuan dan terus dikembangkan tetapi tentu juga banyak aspek yang bisa kita tingkatkan, kita perkuat termasuk ada ruang-ruang perbaikan,” kata AHY.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya membicarakan soal potensi 17 subsektor ekonomi kreatif dan apa saja yang menjadi prioritas wilayah Indonesia untuk perkuat dalam rangka meningkatkan potensi ekonomi, termasuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Fasilitas pendukung ekonomi kreatif ini juga tentunya perlu ditingkatkan agar masyarakat yang memiliki berbagai talenta, kekayaan budaya kita yang juga luar biasa seringkali diapresiasi oleh dunia, tetapi mungkin selama ini belum bisa terlalu terekspos, dan produk-produk kita belum bisa secara optimal masuk ke pasar yang lebih besar bahkan di dalam negeri sendiri masih sering ada kendalanya,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut terdapat 12 provinsi yang ditetapkan pemerintah pusat untuk digali potensi ekonomi kreatifnya.
“Jadi memang ada 12 provinsi yang telah ditetapkan oleh Bappenas, tetapi tentu itu juga akan dikaji lebih dalam lagi, karena ini tidak bisa secara kewilayahannya tidak provinsi, tapi akan masuk ke kabupaten, kota, ke desa, dan seterusnya,” kata Riefky.
“Itu Sumatera Utara, kemudian Banten, DKI, Jawa Tengah, Jogja, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan, dan beberapa wilayah lain,” imbuhnya.
Di sisi lain, Riefky mengatakan bahwa pihaknya dengan Kemenko Infrastruktur masih akan mengkaji soal wilayah dengan ekonomi kreatifnya. Ia pun berharap daerah yang didukung, konektivitasnya ataupun revitalisasi dari creative hub-nya, benar-benar bisa sustain dan berkelanjutan.
“Ini hal ini yang kita akan komunikasikan sehingga ini tepat sasaran, dan tidak mubazir begitu. Jadi memang yang kita harapkan daerah yang kita dukung, konektivitasnya ataupun revitalisasi dari creative hub-nya, ataupun pembangunan creative hub-nya itu benar-benar yang bisa sustain dan berkelanjutan,” pungkasnya.
(bel/yld)