BREBES, SUARAPANCASILA.ID Tempat sentra oleh-oleh khas Brebes, Jawa Tengah di Jalur Pantura diserbu pemudik yang akan balik ke Jakarta. Mereka memborong berbagai makanan khas untuk dibawa ke Jakarta.
Salah satu pusat oleh-oleh ada di Jalan Pemuda di Desa Pebatan, Wanasari. Di lokasi ini berjejer toko yang menjajakan berbagai produk makanan khas Brebes seperti telur asin, bandeng presto, bawang goreng, dan lainnya.
Ramainya pemudik yang mampir ke toko ini membuat jalan pantura Desa Pebatan dipadati kendaraan yang parkir. Beberapa petugas parkir pun harus sigap mengatur posisi agar tidak mengganggu arus lalu lintas.
Produk makanan khas yang banyak diburu pembeli adalah telur asin. Ratna, salah seorang pemudik mengaku selalu mampir ke Brebes jika pulang mudik dari kampung halamannya di Jawa Tengah.
Pemudik ini mengaku, telur asin Brebes mempunyai rasa yang khas. Sehingga ia selalu mampir membeli untuk oleh-oleh, baik untuk sendiri maupun dibagikan tetangga
“Selalu beli telur asin kalau habis mudik untuk keluarga dan tetangga. Enak dan rasanya khas karena asli,” ucap Widya ditemui di sentra oleh-oleh, Minggu (14/4/2024).
Saat balik ke Jakarta, Widya tidak hanya memborong telur asin. Produk makanan bandeng presto juga diborongnya. Kata dia, bandeng duri lunak ini rasanya nikmat karena bisa disantap hanya dengan nasi putih dicocol sambal atau kecap. “Suka sama bandeng presto, praktis tinggal goreng. Dimakan sama nasi saja nikmat,” lanjutnya.
Salah seorang pemilik toko oleh-oleh, Denny Bagus Purnama, menyampaikan omzet penjualan telurnya nengalami kenaikan tajam sejak H+1 Lebaran. Menurut Denny, setiap harinya selama arus mudik-balik telur dagangannya laris manis.
Selama momen Lebaran, dia mengaku bisa laku 40.000 butir setiap harinya. Sementara untuk hari biasa, dia biasanya bisa menjual hingga 10.000 butir per hari. “Sejak hari pertama sudah mulai ramai. Dalam sehari mencapai 40.000 butir. Biasanya rata rata 10.000 butir,” tutur Denny.
Denny menyebut, produk telur asin yang dijual bervariasi, yakni telur asin rebus atau ori, telur asin panggang dan bakar. Harganya juga bervariasi tergantung variannya. “Original dan telor asin bakar yang per butirnya Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu,” rinci dia.
Kenaikan omzet juga dialami oleh Rudi (28), pedagang telur asin eceran. Pada musim Lebaran ini, dia membuka lapak kecil pinggir Pantura menjual telur asin dan bawang merah. (*)