BANDUNG, SUARAPANCASILA – Laga 8 besar Grand Champion Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (GC AAFI) U-13 yang berlangsung di GOR ITB Jatinangor Kabupaten Kebumen Jawa barat jum’at 15/12/2023, diawali dengan pertemuan Fumatsa Lubuklinggau Sumsel ( Juara Group A ) berhadapan dengan Smantic Bogor ( Runner Up Group B ), kick off pukul 08.00 Wib.
Pada pertandingan kali ini coach Ige ” Juru racik ” Fumatsa menurunkan skuad terbaiknya, dibawah mistar ada Faiz (2), di kawal oleh dua Anchor andalan Faizal (12) dan Rehan (15 ), sedangkan juru gedor di percayakan kepada Arsa (7) dan pangeran (10).
Pertandingan babak pertama berjalan seru, kedua tim bermain cepat dan menyerang, sehingga penjaga gawang kedua tim harus bekerja ekstra menjaga gawangnya agar tidak kebobolan lewat tendangan keras yang di lepaskan oleh lawan masing – masing.
Namun di menit kelima babak pertama Fumatsa mampu menciptakan gol lewat kaki sang kapten Arsa Rapandika yang berhasil mengecoh pemain bertahan Smantic dan melesakkan tendangan keras yang tak dapat di bendung oleh penjaga gawang tim dari Bogor tersebut, 1-0 untuk tim yang berasal dari kota Lubuklinggau tersebut, skor tesebut bertahan hingga babak pertama berakhir.
Dibabak kedua permainan lebih didominasi oleh Smantic sementara Fumatsa hanya mampu bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik.
Serangan demi serangan di lancarkan oleh tim dari Bogor berharap mampu menyamakan kedudukan namun pertahanan tim dari MTSN Kota Lubuklinggau belum bisa di tembus.
Laga ini sepertinya akan dimenangkan oleh Fumatsa karena pertandingan hanya menyisakan 18 detik lagi, namun petaka itu terjadi menimpa tim Fumatsa pada saat menjelang pertandingan berakhir, Smantic Bogor berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, gol ini tentu saja membuat pemain Fumatsa panik, mereka yang telah bersiap untuk merayakan kemenangan harus di tunda karena pemenang pertandingan harus ditentukan lewat adu tendangan pinalti.
Pada babak adu pinalti penendang pertama Fumatsa Rehan gagal melaksanakan tugasnya tendangan kerasnya melambung tinggi diatas gawang, begitupun dengan eksekutor dari Smantic juga gagal, tendangannya berhasil di tepis oleh Faiz penjaga gawang Fumatsa, skor masih imbang.
Eksekutor kedua Fumatsa Arsa yang mencetak gol pada babak pertama gagal melakukan eksekusi penalti, tendangan pemain bernomor punggung 7 ini membentur tiang gawang, hasil berbeda pada tim Smantic penendang kedua mereka berhasil mencetak gol, skor 2-1 untuk Smantic.
Penendang terakhir dari Fumatsa Faizal berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2, hasil yang sama pada eksekutor terakhir Smantic yang berhasil mencetak gol sekaligus memupuskan harapan tim dari Sumsel untuk masuk babak semi final skor akhir 3 -2 untuk kemenangan Tim dari Bogor.
Pelatih Fumatsa Ige aditya gumay dan seluruh pemain sangat sedih dengan hasil ini, karena selangkah lagi tim Fumatsa akan mengukir sejarah mampu menembus semi final di tingkat nasional, namun ternyata keberuntungan belum berpihak kepada mereka.
” Selangkah lagi Tim ini akan mampu mengukir sejarah untuk Kota Lubuklinggau, namun apa hendak di kata kami belum beruntung, anak – anak sudah berjuang maksimal hingga sampai ke 8 besar “. Ungkapnya sedih.
Kekalahan ini membuat tim kebanggaan Sumsel ini harus terhenti di babak 8 besar, Coach Ige dan seluruh pemain serta official tim meminta maaf kepada seluruh pendukung karena belum bisa masuk ke babak semi final.
” Saya mewakili seluruh pemain dan official tim Fumatsa mohon maaf kepada seluruh pendukung tim ini, kami hanya mampu menembus babak 8 besar, terima kasih atas do’a dan dukungannya, semoga kedepan tim ini akan lebih berkembang dan dapat meraih hasil terbaik di event – event berikutnya “. Pungkasnya.