SERANG,(BANTEN)-SUARAPANCASILA.ID- Rehab ruang kelas SMPN 2 Anyar yang kini ramai di media mendapat sorotan tajam dari aktivis, salah satu Aktivis yang mengkritisi kegiatan proyek rehab SMPN 2 yakni Rudi Jangkung.
Sesuai dengan UUD 1945 pasal 28f setiap orang berhak untuk berkomonikasi dan memperoleh informasi
UU KIP atau UU nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi Publik ,keterbukaan informasi publik hak setiap orang untuk memperoleh informasi
Kewajiban badan publik menyediakan dan melayani permintaan informasi secara cepat tepat waktu biaya Ringan dan prosposional.
Pada saat Wartawan hendak bersilaturahmi dan konfirmasi, kepala sekolah Syahrudin meninggalkan media begitu saja, Diduga Kepala sekolah SMPN 2 Anyar Abaikan UU Pers nomor 40 tahun 1999.ketika dihubungi awak media, lakukan pengusiran secara lembut terhadap wartwan. Senin (07/10/2024).
Syahrudin Kepala Sekolah SMPN 2 Anyar bergegas pergi meningalkan wartawan, sambil berucap “Nantinya saya unjukin bapak, saya takut salah ngomong,”ujarnya sambil berlalu meninggalkan wartwan.
Fungsi media atau pers berfungsi sebagai kontrol sosial yang dilindungi oleh Undang – undang saat melaksanakan tugas jurnalistiknya.
Namun justru malah sebaliknya, seperti yang dilakukan oleh kepala sekolah SMPN 2 Anyar Syahrudin.
Lantaran hal itu, aktivis Rudi Jangkung menyayangkan kelakuan kepala SMPN 2 Anyar yang tidak mengindah kan wartwan. Rudi meminta kepada Dinas Pendidikan Kabupeten serang untuk mengevaluasi kepala sekolah yang bersikap tidak menyenangkan terhadap wartawan seakan Alergi.
“Sosok pejabat tentu sudah tidak asing lagi dengan media, yang mana segala bentuk kegiatan selalu diberitakan, Karena media itu mitra dari pemerintahan.”kata Rudi kepada media di kediamanya.
Rudi berharap kepada Dinas terkait untuk memanggil kepala sekolah yang diduga arogan terhadap media.
“Semakin kuat dugaan, kalau pejabat pubik seperti oknum SMPN2 menghindar dari media diduaga banyak masalahnya.”tandasnya.(Addin).
