JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID – Inisiatif aduan publik “Lapor Pak Purbaya” yang digagas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjadi sorotan publik dan politik. Dalam hitungan minggu, layanan WhatsApp ini menerima 28.000 aduan, dari keluhan soal kebijakan fiskal hingga masalah ekonomi mikro masyarakat.
Program “Lapor Pak Purbaya” diluncurkan sebagai bagian dari upaya transparansi dan responsivitas Kementerian Keuangan terhadap aspirasi rakyat. Melalui nomor WhatsApp khusus, warga dari berbagai daerah dapat langsung melaporkan masalah seperti ketidakadilan fiskal, dugaan korupsi, atau hambatan akses layanan publik. Lonjakan ini terjadi sejak peluncuran awal, yang kini telah melebihi target awal dan menunjukkan antusiasme masyarakat dalam berpartisipasi aktif.
Menurut data internal Kemenkeu, sebagian besar aduan berfokus pada isu-isu krusial seperti penyalahgunaan anggaran daerah, kenaikan biaya hidup, dan perlindungan konsumen di sektor keuangan. Respons cepat dari tim Menkeu telah menghasilkan tindak lanjut konkret, termasuk investigasi awal terhadap ratusan laporan prioritas. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintahan Prabowo Subianto untuk memperkuat tata kelola keuangan yang inklusif dan akuntabel.
Purbaya Yudhi Sadewa, yang dikenal dengan pendekatan terbuka dan digital-savvy, menekankan bahwa inisiatif ini bukan sekadar formalitas. “Kami berkomitmen untuk menjadikan setiap aduan sebagai masukan berharga guna memperbaiki sistem keuangan nasional,” ujarnya dalam kesempatan terpisah, meski tidak ada kutipan langsung spesifik terkait lonjakan ini diumumkan secara publik.
Fenomena serupa terlihat pada program aduan lain di tingkat eksekutif, seperti “Lapor Mas Wapres” yang juga menerima ratusan pesan, meskipun diselingi laporan iseng. Namun, “Lapor Pak Purbaya” unggul dalam volume, mencerminkan urgensi isu ekonomi di tengah pemulihan pasca-pandemi dan fluktuasi global.
Untuk mendukung keberlanjutan program, Kemenkeu berencana mengintegrasikan layanan ini dengan platform digital lain, termasuk aplikasi resmi pemerintah. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan kanal ini secara bijak, dengan menyertakan bukti pendukung agar proses verifikasi lebih efisien.
Inisiatif ini tidak hanya memperkuat dialog antara pemerintah dan rakyat, tetapi juga menjadi tolok ukur efektivitas reformasi keuangan di era baru. Dengan 28.000 aduan sebagai bukti, “Lapor Pak Purbaya” membuktikan bahwa suara masyarakat kini lebih mudah didengar, membuka jalan bagi solusi yang lebih tepat sasaran.










