Sambut Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Dusun Palm Agung Gelar Punggahan Bersama

PUNGGAHAN : Suasana tradisi punggahan yang dilakukan di halaman Masjid, Al Ghifari, Jum'at (8/3/2024). Aulia Azan Siddiq
PUNGGAHAN : Suasana tradisi punggahan yang dilakukan di halaman Masjid, Al Ghifari, Jum'at (8/3/2024). Aulia Azan Siddiq

ROHIL, SUARAPANCASILA.ID – Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan 1445 Hijriah tahun 2024, warga Dusun Palm Agung Des Balam Jaya, Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir mengelar kegiatan punggahan bersama di halaman Masjid Al Ghfari, Jum’at (8/3/2024) sekitar pukul 20.00 WIB.

Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Dusun (Kadus) Palm Agung, Feriadi Saputra. Dikatakannya bahwa sebagaimana datangnya orang terpenting di dunia, segala sesuatu akan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk menyambut kehairannya.

“Apalagi tamu yang akan datang ini banyak memberikan hadiah dan kebaikan-kebaikan bagi yang menyambutnya,” ungkap pria yang akrab disapa Feri ini.

Bacaan Lainnya

Ada banyak sekali tradisi atau budaya yang bisa ditemui yang berkaitan dengan menyambut bulan suci Ramadan di Sumatera Utara. Tradisi yang hingga kini masih dijaga oleh masyarakat Rokan Hilir dalam menyambut Ramadan, yaitu Tradisi Punggahan.

“Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan sarana untuk berkumpul bersama masyarakat di sekitar tempat tinggal. Selain mengasyikkan, tradisi ini juga memiliki banyak nilai yang baik bagi kehidupan,” terangnya.

Feriadi menjelaskan bahwa tradisi Punggahan ini telah berlangsung dari jaman dulu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah dengan datangnya Bulan Ramadhan. Di daerah lain, Tradisi Punggahan berlangsung beberapa hari sebelum Ramadan tiba dengan cara yang unik dan berbeda-beda pula. Namun di Rohil biasanya tradisi ini berlangsung sehari atau dua hari di malam sebelum Ramadan.

Warga desa tersebut mengungkapkan bahwa masing-masing dari masyarakat membawa makanan (berkat) dari rumahnya untuk kemudian dikumpulkan di Masjid. Setelah itu melakukan ritual doa bersama sebagai ungkapan syukur menyambut datangnya bulan suci Ramadan.

“Kemudian kegiatan ditutup dengan makan bersama serta saling bertukar makanan (berkat) yang mereka bawa sendiri dari rumah. Jika ada sisanya dengan senang hati mereka akan membawanya pulang ke rumah,” tutup Feri. (*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *