BREBES (JATENG), SUARAPANCASILA.ID – Sebanyak 34 warga Kabupaten Brebes yang menjadi korban bencana longsor di Bener Meriah, Aceh, akhirnya tiba di kampung halaman setelah tiga pekan bertahan di pengungsian. Kepulangan mereka pada Sabtu (20/12/2025) malam disambut langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Brebes Tahroni, didampingi Plt Kepala Dinas Sosial Edy Kusmartono dan sejumlah pejabat lainnya di Kantor Dinas Sosial Brebes.
Tahroni menegaskan, pemulangan ini merupakan bentuk perhatian langsung dari Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Brebes. “Pemulangan tersebut dilakukan setelah kami berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dengan Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Pemprov Aceh, dan Pemkab Bener Meriah, terkait pendataan,” ucapnya.
Tahroni menambahkan, komitmen Bupati Brebes bersama Pemprov Jateng adalah memastikan perlindungan dan keselamatan warganya di manapun berada. “Pemulangan warga asal Brebes tersebut sebagai bentuk komitmen Pemkab Brebes dan Pemprov Jateng untuk memberikan perlindungan dan keselamatan bagi warganya di manapun berada,” jelasnya.
Mayoritas korban merupakan perantau asal Salem, Bantarkawung, dan Songgom yang bekerja sebagai penderes getah pinus di perkebunan Bener Meriah. Mereka sempat ditampung di Posko SMP Negeri 5 Bukit, Desa Karang Rejo, Kecamatan Bukit, sebelum akhirnya dipulangkan.
“Semuanya ini yang mengalami langsung bencana longsor. Kemudian ditampung di pengungsian dan akhirnya bisa dipulangkan,” imbuh Tahroni.
Edy Kusmartono menuturkan, setiap korban mendapat bantuan Rp1 juta per orang, sembako, dan kebutuhan dasar lainnya.
“Nantinya kita akan mengusahakan pekerjaan di sini, supaya tidak perlu lagi merantau jauh. Biarkan mereka istirahat setelah melalui masa sulit pascabencana di perantauan,” lanjut Edy.
Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sugeng, menjelaskan pemulangan dilakukan menggunakan pesawat Hercules TNI AU dari Bandara Takengon, Aceh, transit di Medan, lalu tiba di Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dari Jakarta, Pemprov Jateng menyiapkan bus menuju Brebes.
“Dari segi transportasi juga telah dibantu oleh Pemprov Jateng, bahkan diberi bantuan modal usaha biar nanti bisa berusaha. Minimal mereka nanti pulang ke kampung bisa recovery di wilayah masing-masing,” pungkasnya.
