PAYAKUMBUH (SUMBAR), SUARAPANCASILA.ID – Tradisi “barasiah pusaro” membersihkan pusara menjelang masuknya bulan Ramadhan sudah membudaya dimasyarakat. Demikian juga halnya dengan masyarakat kelurahan Talang Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, mereka membersihkan pandam pekuburan kongsi kematian pada hari, Sabtu (29/9/2024).
Salah satu tokoh pemuda Talang, Andi Kinoi menyampaikan bahwa gotong royong membersihkan pusara ini bukan hanya sebatas goro bersama tapi lebih kepada bersilaturahmi sesama masyarakat dan pemuka masyarakat. Kalau hanya untuk membersihkan pusara masing-masing keluarga bersangkutan bisa membersihkan, tapi silaturahmi ini mungkin jarang.
“Jadi momen goro bersama inilah kesempatan yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat, bahkan yang dirantau pun disempatkan pulang untuk goro membersihkan kuburan keluarganya,”kata Andi Kinoi.
Dilanjutkan Andi Kinoi, guna menambah berkah pada saat prosesi gotong royong diiringi dengan pembacaan sholawat kepada nabi Muhammad SAW untuk warga yang terlebih dulu meninggal.
“Usai aksi gotong royong diselenggarakan yang paling ditunggu yakni adalah makan bajamba (makan bersama diatas piring besar-red),” ungkap Andi Kinoi.
Muhammad Nur yang merupakan tokoh agama setempat juga menyebutkan, kegiatan gotong royong menjelang bulan puasa ini, memang merupakan budaya warga Koto Nan Ampek yang harus dipertahankan.
“Melihat semakin ramainya warga berbondong-bondong melaksanakan gotong royong yang diadakan setahun dua kali ini, diyakini budaya ini terus membudaya,” tutup Buya Nur.