Armada Grup Ludruk yang Legendaris dari Jawa Timur.

Ketua Paguyuban Kesenian kecamatan Dampit "ibu Anika" bersama Pimpinan grup ludruk Armada, Bapak Eros Jarot dan Istri.

Malang ( JATIM ), SUARAPANCASILA.ID – Ludruk adalah salah satu pagelaran seni teater yang berasal dari Jawa Timur. Sejarah ludruk perlu diketahui, terutama bagi generasi masa kini yang lebih sering terpapar gelombang budaya dari luar. Secara umum, ludruk merupakan seni drama yang diperankan oleh sekelompok orang dan diiringi oleh musik tradisional.

Biasanya, cerita yang dibawakan dalam pementasan ludruk berkaitan dengan unsur-unsur sosial kemasyarakatan maupun kisah-kisah inspiratif lainnya. Ciri khas dari seni drama ini adalah jula-juli, yang memuat lagu-lagu berbahasa Jawa.

Denny.W

Lagu ini berisi petuah, candaan, dan ditutup dengan parikan. Percakapan antara pemain ludruk di panggung selalu mengundang gelak tawa karena diselingi dagelan dengan diiringan gamelan.

Bacaan Lainnya

“Armada”, salah satunya grup ludruk yang sudah ada sejak tahun 1975, di bawah pimpinan Eros Jarot beliau anak dari Pendiri grup ludruk Armada, yang beralamatkan di Jl. Raya Rembun RT 02 RW 01, Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, dan hingga kini masih tetap eksis di zaman modern.

Armada, namanya tidak asing oleh telinga masyarakat Jawa Timur khususnya di Kabupaten Malang, dan pernah jadi salah satu grup ludruk yang sangat populer di masyarakat.

Denny.W

Saat di temui awak media, selaku ketua paguyuban kesenian Dampit, Anika menjelaskan, seiring perkembangan jaman ludruk hampir punah. Hal ini sangat memprihatinkan kelangsungan hidup  seniman-seniman ludruk.

“Dalam kesenian ludruk, satu rombongan group bisa mencapai 100 personel anggotanya,” jelas Anika.

Lebih lanjut ia menegaskan, dengan begitu banyaknya personel seniman ludruk yang sangat memperihatinkan jika tidak adanya campur tangan dan perhatian serta support dari Instansi Pemerintahan.

“Semoga kedepannya instansi terkait di pemerintahan bisa memperhatikan dan membangkitkan kembali semangat seniman-seniman ludruk untuk terus berkarya serta melestarikan, mempertahankan seni kebudayaan Nusantara,” pungkasnya.

Denny.W

Sementara itu di Tempat terpisah, selaku Sekertaris Paguyuban Kesenian kecamatan Dampit, Denny Wahyudi menyampaikan bahwa ludruk memiliki akar sejarah yang mendalam sejak abad ke-19. Dalam perkembangannya, kesenian ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk merayakan kehidupan, mengungkapkan kecerdasan humor, dan menyampaikan pesan moral.

”ludruk memiliki kemampuan unik untuk menciptakan koneksi emosional dengan penontonnya melalui cerita-cerita lokal, mitos, dan legenda. Maka, melalui seni ini, menjadikannya wahana penting untuk menjaga dan menyebarkan nilai-nilai tradisional,” ujar Denny.

Denny melanjutkan, kesenian ludruk agar terus memberikan hiburan dan mempertahankan warisan budaya. Sehingga menurutnya, penting bagi masyarakat dan pemerintah serta Instansi untuk memberikan perhatian serius terhadap perlindungan serta support nya.

Tujuannya agar seluruh kesenian tradisional yang ada di Nusantara dapat terus berkembang dan dinikmati oleh generasi mendatang serta tidak ada pihak Negara manapun yang mengklaim atau pun berani mengakui adat istiadat, kesenian Tradisional Bangsa Indonesia menjadi milik mereka,”Tegas Denny Wahyudi”.

 

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *