BEKASI (JABAR), SUARAPANCASILA.ID-Fakta terbaru datang dari perkara seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial E (35) yang diduga mencuri brankas di rumah majikannya kawasan Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Pemilik rumah, Henny Kusuma (51) mengatakan kalau E sudah pernah diajak umroh hingga jalan-jalan ke luar negeri.
“Sudah saya anggap anak, sudah kami anggap anak, bahkan umroh pun kami bawa, terus sudah kami bawa ke luar negeri, terakhir ke Kuala Lumpur ikut,” kata Henny, Senin (16/9/2024).
Sehingga Henny menjelaskan dirinya sangat kecewa jika nantinya E benar terbukti melakukan pencurian tersebut.
Pasalnya, E yang sudah bekerja lebih kurang 20 tahun di keluarga Henny itu sudah dianggap sebagai keluarga.
“Saya punya prinsip dari orang tua saya bahwa asisten rumah tangga itu adalah orang yang sangat penting, untuk membantu keseharian, rutinitas, jadi memanusiakan manusia istilahnya, jangan menganggap dia itu pembantu,” jelasnya.
Sebagai informasi, peristiwa dugaan pencurian itu sebelumnya berlangsung pada senin (16/9/2024) siang.
Brankas tersebut berisikan sejumlah perhiasan, mata uang asing, hingga surat-surat penting.
Jika dikalkulasikan, kerugian materil akibat peristiwa tersebut mencapai Rp400 juta.
Peristiwa itu pun sudah dilaporkan pihak korban ke Polsek Medan Satria.
Seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial E (35) diduga mencuri brankas di rumah majikannya kawasan Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Pemilik rumah, Henny Kusuma (51) mengatakan brankas tersebut berisikan sejumlah perhiasan, mata uang asing, hingga surat-surat penting.
Jika dikalkulasikan, kerugian materil akibat peristiwa tersebut mencapai Rp400 juta.
“Isinya perhiasan saya semua, kebanyakan berlian, terus ada uang valas juga, ditaksir kalau semuanya itu beserta sama surat-suratnya ya, surat-surat perhiasan itu, sampai Rp375-Rp400 juta,” kata Henny, senin (16/9/2024).
Henny menjelaskan peristiwa sebelumnya berlangsung pada senin (16/9/2024) siang.
Saat itu, E meminta izin kepada suami Heni untuk pergi ke pasar, dan kondisi kala itu Heni tengah tidak berada di rumah.
“Nah, siang-siang itu saya ditelepon sama suami saya kalau E itu dari pasar tapi tidak kembali ke rumah,” jelasnya.
Curiga dengan hal itu, Henny menuturkan langsung bertanya melalui sambungan telepon untuk meminta tolong kepada suaminya menanyakan E ke satpam kompleknya.
Kepada satpam, E mengaku pergi lantaran ingin pulang kampung, sebab satu keluarganya ada yang meninggal dunia.
“Terus kemudian dia (suaminya) telepon lagi, E pulang kampung, loh, kok kenapa bisa pulang kampung?
“Saya bilang gitu”.
Kok tidak bilang-bilang, ada apa?
Katanya pak satpam bilang, (keluarga E) ada yang meninggal,” tuturnya.
Guna memastikan aktivitas perginya E, Henny kemudian mengecek CCTV kompleknya.
Berdasarkan rekaman CCTV, E benar terlihat meninggalkan komplek dengan membawa sejumlah barang.
Lebih kurang satu jam dari kejadian, suami Henny yang baru bangun dari tidur menyadari berangkas miliknya yang berukuran kecil tidak berada di posisinya.
“Nah, kemudian jam 4 sore, suami saya kebangun, berangkas yang ukuran medium, seukuran kayak di hotel-hotel biasa itu, itu hilang,” paparnya.
Henny menyampaikan sesampainya dirinya di rumah, ia langsung mencari informasi ke tetangganya perihal perginya E.
“Tetangga tuh bilang, ada beberapa ART bilang bahwa mereka melihat E, awalnya tuh bolak-balik, pertama bahwa berat-berat kayaknya, tapi kayak ditutupin pake bed cover gitu ya, terus udah gitu dibonceng sama ART yang sebelah rumah saya,” ucapnya.
Berkaca dengan hal itu, Henny langsung menduga kalau E yang sudah bekerja dengannya lebih kurang 20 tahun itu telah membawa kabur brankas miliknya dengan menutupinya menggunakan bed cover.
Peristiwa itu pun sudah dilaporkan ke Polsek Medan Satria.
“Saya berharap, pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku,” pungkasnya.