Berjuang Tanpa Senjata, Melawan Narkoba Demi Merdeka Sepenuhnya

OPINI.

Oleh: Irham Ihsan. Forbes Anti Narkoba Bone – Cenrana

Perjuangan kepahlawanan belum berakhir. Jika dulu musuh bangsa datang membawa senjata, kini musuh itu berwujud halus, narkoba, kebodohan, dan degradasi moral.

Bacaan Lainnya

Narkoba adalah bentuk penjajahan gaya baru yang tidak datang dengan pasukan, tetapi menyusup melalui gaya hidup, bisnis haram, dan jaringan kekuasaan yang melumpuhkan generasi muda.

Maka pahlawan masa kini bukan hanya mereka yang gugur di medan perang, tetapi juga para pejuang sosial, guru, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat yang berani melawan arus kerusakan menolak suap, menolak narkoba, dan menjaga nilai-nilai bangsa.

Menjadi pahlawan hari ini berarti menjaga agar bangsa tidak kehilangan akal sehat, moral, dan masa depannya. Melawan narkoba adalah bentuk tertinggi dari cinta tanah air.

Dalam falsafah Bugis dikenal pepatah, “Mali siparappe, rebba sipatokkong, mali’ sipakainge” jika satu tenggelam, yang lain menolong; jika satu jatuh, yang lain menegakkan; jika satu tersesat, yang lain mengingatkan. Semangat ini sejalan dengan nilai jihad sosial dalam Islam bahwa perjuangan terbesar bukan hanya di medan perang, melainkan melawan hawa nafsu dan kebatilan.

Karena itu, perlawanan terhadap narkoba adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar, menjaga diri, keluarga, dan masyarakat dari kehancuran.

Pahlawan masa kini lahir bukan dari dentuman meriam, tapi dari keberanian menolak kejahatan yang disamarkan. Mereka yang menjaga generasi dari racun narkoba, merekalah penjaga peradaban dan pewaris sejati kemerdekaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *