Brebes Bergerak, Bupati Paramitha Turun Tangan Cegah AKI dan Stunting

KAB BREBES (JATENG) SUARAPANCASILA.ID – Pemerintah Kabupaten Brebes menggelar pemeriksaan massal terhadap 2.000 ibu hamil secara serentak di tiga rumah sakit pada Sabtu (23/8/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Paramitha Widya Kusuma sebagai bentuk intervensi nyata menghadapi darurat kesehatan ibu dan anak.

“Pemeriksaan ini untuk memastikan semua ibu hamil di Brebes sehat dan nantinya bayinya bebas stunting,” ujar Paramitha saat membuka kegiatan CKG di RSUD Brebes.

Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mencatat 19 kasus kematian ibu. Jumlah itu lebih rendah dibanding 2024 yang mencapai 54 kasus, namun tetap disebut sebagai kondisi darurat yang membutuhkan penanganan sistemik.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, prevalensi stunting di Brebes mengalami fluktuasi. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angkanya tercatat 26,3 persen pada 2021, naik menjadi 29,1 persen pada 2022, lalu turun ke 21,6 persen pada 2023, dan kembali naik ke 23,1 persen pada 2024. Namun, hasil penimbangan balita bulan Juni 2025 yang diinput ke E-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Berbasis Masyarakat) menunjukkan perkembangan menggembirakan: dari 97.755 balita yang ditimbang, 12.808 atau 13,10 persen teridentifikasi stunting.

“Maka kami harus mengurusi ibu hamil yang akan melahirkan generasi penerus bangsa. Saya ingin para ibu sehat, tidak ada risiko apapun. Mudah-mudahan persalinannya lancar dan sehat,” lanjut Paramitha.

Pemeriksaan serentak ini digelar di RSUD Brebes dengan 1.000 peserta, RSUD Bumiayu 500 peserta, dan RSUD Ir. Soekarno Ketanggungan 500 peserta. Para ibu tidak hanya menjalani pemeriksaan medis, tetapi juga mendapatkan edukasi kesehatan, vitamin, dan makanan tambahan.

“Pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, serta bingkisan makanan tambahan ini adalah komitmen bupati dan wakil bupati agar ibu selamat dan bayinya sehat. Demi generasi penerus yang berkualitas,” jelas Direktur RSUD Brebes, dr. Rasipin.

Kegiatan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, yang dijadikan momentum reflektif sekaligus edukatif. Pemerintah daerah ingin menegaskan bahwa melawan stunting adalah bagian dari perjuangan bangsa hari ini.

“Selain pemeriksaan kesehatan juga diberikan edukasi. Para ibu hamil diajarkan menjaga kesehatan sebagai bekal persalinan yang aman,” kata Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowaty.

Gerakan ini tidak berhenti pada layanan medis, melainkan pernyataan moral dan politik bahwa keselamatan ibu dan anak adalah fondasi pembangunan manusia. Dengan melibatkan Dinas Kesehatan, rumah sakit, pemerintah desa, hingga OPD lain, intervensi ini diarahkan menjadi model lintas sektor yang berkelanjutan.

Penurunan prevalensi stunting dari 23,1 persen (2024, SSGI) menjadi 13,10 persen (Juni 2025, E-PPGBM) menjadi bukti bahwa upaya kolektif dapat membawa perubahan cepat dan nyata.

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *