Brebes Pecah Telur, Raih Predikat “Sangat Inovatif” di IGA 2025

JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID – Kabupaten Brebes akhirnya mencatat sejarah baru dengan meraih predikat Sangat Inovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2025 Kementerian Dalam Negeri. Capaian ini menandai keberhasilan Brebes keluar dari status sebagai satu-satunya daerah “Kurang Inovatif” di Jawa Tengah sejak 2021, sekaligus menembus kategori tertinggi untuk pertama kalinya.

Undangan resmi kepada Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma sebagai penerima penghargaan menjadi penanda bahwa Brebes berhasil menembus kategori tertinggi tersebut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kemendagri kepada Wakil Bupati Brebes Wurja SE, didampingi Kepala Bapperida Dra Tety Yuliana MPd dan Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA) Nurul Hidayat SH MT, dalam seremoni di Kempinski Grand Ballroom Jakarta.

Tantangan Ambang Batas Baru

Bacaan Lainnya

Tahun 2025 menjadi ujian tersendiri karena ambang batas kategori Sangat Inovatif naik dari 60,01 menjadi 65,01. Meski skor resmi belum diumumkan, predikat yang diterima menunjukkan Brebes berhasil melampaui standar baru tersebut dan memenuhi target capaian Indeks Inovasi Daerah (IID) 2025.

Sejak awal penilaian tahun 2021, pemerintah daerah melakukan pembenahan menyeluruh, dari mulai pendataan inovasi lintas OPD, puskesmas, dan rumah sakit, penyusunan rancang bangun sesuai standar Kemendagri, penguatan regulasi dan pendampingan teknis, hingga validasi inovasi serta penataan sistem monitoring dan verifikasi lebih ketat.

Bapperida Brebes memimpin koordinasi IID dengan kerja kolaboratif seluruh OPD. Kepala Bapperida Dra Tety Yuliana MPd menyampaikan rasa bangganya atas capaian ini.

“Alhamdulillah, Brebes akhirnya pecah telur. Dari satu-satunya kabupaten yang berstatus kurang inovatif di Jawa Tengah, hari ini kita naik kelas menjadi daerah sangat inovatif. Ini pencapaian besar yang lahir dari kerja keras seluruh OPD dan dukungan penuh pemerintah daerah. Kita membuktikan bahwa Brebes bisa bangkit, mengejar ketertinggalan, dan berlari cepat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Nurul Hidayat menegaskan perjuangan panjang ini adalah hasil kerja kolektif yang sangat intens.

“Segala upaya sudah kami lakukan untuk mendongkrak skor IID Brebes. Mulai dari menjalin kerja sama KKN dengan perguruan tinggi, penguatan regulasi, peningkatan jumlah dan kualitas inovasi, hingga replikasi inovasi ke daerah lain. Tim kami bekerja siang dan malam terutama menjelang batas waktu penilaian, memastikan seluruh inovasi terverifikasi dan memenuhi standar Kemendagri. Terima kasih kepada seluruh tim RIDA dan seluruh OPD yang terlibat,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa capaian ini bukan garis akhir, melainkan fondasi untuk langkah yang lebih besar.

“Brebes sudah berhasil masuk kategori sangat inovatif, namun pekerjaan kita belum selesai. Tantangan selanjutnya adalah memastikan setiap inovasi benar-benar memberi dampak bagi masyarakat dan terus berkelanjutan,” tambahnya.

Dibawah pimpinan Bupati Paramitha, Brebes kini memasuki babak baru sebagai daerah yang semakin adaptif, kompetitif, dan progresif dalam menghadapi dinamika pembangunan. Capaian ini diharapkan menjadi pemantik semangat seluruh perangkat daerah untuk terus memperkuat kreativitas dan inovasi pelayanan publik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *