SIAK (RIAU), SUARAPANCASILA.ID – Bupati Siak Dr Afni Zulkifli mengatakan pemerintah Daerah (Pemda) menilai peran Media sangat strategis dalam menjembatani komunikasi antara daerah dan pemerintah pusat.
Tentu, melalui forum dialog dan pemberitaan yang profesional, berbagai aspirasi, tantangan, serta kebutuhan daerah dapat tersampaikan secara lebih luas dan konstruktif kepada para pemangku kebijakan nasional.
Hal tersebut di atas di ungkapkan Bupati Siak Afni saat menghadiri detikcom Regional Summit Riau. Menurutnya, diskusi seperti ini sangat membantu daerah yang memiliki keterbatasan akses dalam menjangkau pemerintah pusat.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Kami harapkan detikcom bisa menjadi makcomlang untuk berbagai kepentingan kepala daerah yang mungkin hari ini memiliki keterbatasan untuk bisa terhubung kepada para pemangku kebijakan di pemerintah pusat,” ujar Bupati Afni di Pekanbaru, Sabut (20/12/2025).
Dijelaskan, dengan profesionalisme media, berbagai persoalan dan kebutuhan daerah dapat tersampaikan secara objektif kepada pemerintah pusat. Bupati Afni melihat harapan tersebut telah terbukti melalui penyelenggaraan forum yang menghadirkan pemerintah, dunia usaha, hingga akademisi.
“Kami yakin dengan profesionalisme media kepentingan-kepentingan kami kepala daerah ini bisa tersampaikan ke para pemangku kebijakan di pemerintah pusat. Dan hari ini juga terbukti harapan kami itu bisa terwujud,” jelasnya.
Bupati perempuan pertama di Negeri Istana ini, juga menyambut baik munculnya usulan agar kegiatan serupa tidak berhenti pada Regional Summit saja.
Ia mendorong agar ke depan digelar forum khusus yang mempertemukan daerah-daerah penghasil migas di Indonesia untuk menyuarakan persoalan yang sama secara kolektif.
“Tadi ada usulan yang bagus, tidak cukup hanya dengan agenda detikcom Regional Summit hari ini, tetapi juga kalau bisa ada kegiatan lagi yang khusus mengumpulkan daerah-daerah penghasil migas di Indonesia,” kata dia.
Diterangkan, tantangan utama yang dihadapi pemerintah daerah saat ini bukan semata kurangnya kreativitas atau inovasi. Ia menegaskan, daerah sudah sangat kreatif, namun terbentur oleh keterbatasan regulasi dan kewenangan yang berada di pemerintah pusat.
“Daerah dengan kondisi sekarang ini kalau diminta inovasi, rasanya sangat sudah kreatif. Tetapi kendala kita ini ada pada regulasi,” terangnya.
Ia menilai, banyak kewenangan strategis yang tidak berada di tangan pemerintah daerah. Akibatnya, ketika daerah terus dituntut meningkatkan pendapatan, opsi yang tersedia kerap mengarah pada pajak daerah, yang pada akhirnya membebani masyarakat.
“Kalau dikejar terus ke pemerintah daerah, ujung-ujungnya kita ngejarnya pajak. Kalau ngejarnya pajak, yang akan kita sakiti adalah rakyat. Itu tidak mungkin,” tandasnya.










