KABUPATEN MALANG (JATIM), SUARAPANCASILA,ID – Bupati Malang Drs.H.M.Sanusi menghadiri Harlah ke-59 Yayasan Darul Huda di Dusun Klepu, Desa Klepu, Kabupaten Malang, Senin malam, (22/09/2024).
Sebelum acara dibuka para ribuan jamaah melantunkan dzikir dan sholawat bersama Gus Rois serta iringan Grup Gamelan Sholawatan Ki Ageng Wali.
Sebagai pembuka acara diawali lantunan ayat suci Al Quran. Kemudian dilanjutkan beberapa sambutan-sambutan.
Bupati Malang Drs.H.M.Sanusi mengapresiasi dengan adanya giat Harlah yang terselenggara, terutama dikemas pengajian maupun sholawatan.
“Mudah- mudahan dengan menggelar sholawat dan pengajuan ini, bagian dari bentuk ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Selain itu, jika masyarakat banyak seperti ini di kabupaten Malang barokah akan diberikan kepada kita oleh Allah SWT, baik datangnya dari langit maupun bumi,” tuturnya.
Kendati dengan demikian, Menurutnya masih dijumpai masyarakat yang tidak percaya/mengingkari bahwa kesejahteraan kemakmuran hakikatnya datang dari Allah.
“Mereka banyak yang tidak percaya, hanya pada kekuatan usaha dan kekuatan dzohir. Sehingga diberikanlah ujian cobaan atau musibah sesuai amal perbuatanya,” ujarnya.
Dalam harlah ke-59 Yayasan Darul Huda, Sanusi mengajak masyarakat untuk memaknai pentingnya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Intinya dalam kehidupan bermasyarajat berbangsa dan bernegara, keimanan harus ditempatkan paling pertama, yang lain setelahnya karena ikhtiar merupakan usaha, tapi keberhasilan semata mata karena Allah SWT,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Darul Huda Drs.H.Abdurahman menjelaskan disamping peringatan Harlah ke-59 Tahun yayasannya. Berlangsungnya acara sekaligus haul pendiri yayasan.
“Kegiatan ini berlangsung selama dua hari mulai Sabtu, (21/09/2024) kemaren. Acaranya yang ada khofmil Quran, tahlil,pengajian dan sholawat.Tadi lagi bahkan dimulai pentas seni anak-anak. Tujuan mengenang semangat leluhur,” ungkap Abah Dur sapaan akrabnya.
Dikesempatan ini, ia juga menceritakan sejarah singkat berdirinya Yayasan Darul Huda hingga perkembangan sampai saat ini.
“Yayasan berikut lembaga Darul Huda berdiri sejak tahun 1965, berkembang lagi ditahun 1984 di dirikan Raudhatul Athfal (disingkat RA). Seiring bertambahnya usia ditahun 1995 didirikan Mts. Alhamdulillah berjalan, hingga guna mendukung program pemerintah wajib belajar kemudian bertambah MA ditahun 2007. Saat ini sudah terdiri 4 lembaga yakni RA, MI, MTS, MA jumlah siswa 800 lebih,” jabarnya.
Disinggung terkait pendaftarannya, Abah Dur menyebutkan tidak ada istilah daftar bayar semua gratis. Bahkan dibelakang Yayasan ada gedung tingkat 3 pun tidak ditarik biaya.
“Kepedulian di dunia pendidikan sudah mulai turun temurun mas, Tahun 1965 kebetulan ayah saya ketua MCW NU pertama di Sumawe yang tanggap pendidikan. Akhirnya dari situlah mendirikan Yayasan Darul Huda. Sampai akhirnya saya yang diberi amanat untuk melanjutkan perjuangannya jadi Ketua Yayasan mulai tahun 2011,” urainya.
Abah Dur berharap kepedulian yang dilakukan bersama keluarganya tersebut, bisa dirasa nilai manfaatnya oleh masyarakat luas.
“Dulu sih memang disini pelosok banyak yang gak sekolah, adanya lembaga ini mereka akhirnya sekolah. Yayasan Darul Huda juga berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Selain menunjang program pemerintah, tak kalah pentingnya mendidik anak lebih bermoral dan berakhlak mulia,” pungkasnya.
.