Darurat Bencana : Longsor Titan Asri Ancam Rumah Warga dan Mushola, Penanganan Pemkot Malang Dinilai Terlambat.

KOTA MALANG, NGALAMUTAS.COM – Ancaman bencana longsor kini membayangi warga di kawasan Perumahan Titan Asri, RT 5 RW 12, Kelurahan Pandan Wangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Gerusan air sungai yang semakin tinggi telah menyebabkan ruas jalan dan pagar pembatas perumahan amblas, melumpuhkan aktivitas serta perekonomian warga setempat. Warga mendesak Pemerintah Kota Malang segera mengambil tindakan cepat.

​Dari pantauan media pada Kamis (5/12/2025), kerusakan terlihat signifikan. Pagar pembatas perumahan yang langsung berhadapan dengan sungai tampak amblas, sementara pasangan paving dan tanah di sekitar lokasi terus terkikis air sungai.

​Seorang warga setempat, Sigit, mengungkapkan kekhawatiran yang mendalam. Menurutnya, peristiwa longsor ini bukan kejadian baru.

Bacaan Lainnya

​”Peristiwa longsor ini sudah terjadi dan sudah kami laporkan ke BPBD dan Dinas PUPR Kota Malang sejak sekitar satu bulan yang lalu. Lokasinya sangat krusial dan dekat sekali dengan rumah warga, cuma sekitar 3 meter jaraknya,” ujar Sigit kepada media.

​Sigit menjelaskan bahwa kondisi jalan yang rusak parah dan ancaman longsor telah melumpuhkan aktivitas sehari-hari warga. Yang disayangkan, meskipun pihak BPBD dan Kelurahan setempat sudah sering mengunjungi lokasi, respon positif atau tindakan nyata dari Dinas terkait (Dinas PUPR) belum juga terlihat.

​Sigit menegaskan bahwa penundaan penanganan akan berdampak fatal, terutama mengingat intensitas hujan yang tinggi.

​”Lebih parah lagi, jika tidak cepat ditangani, ketika debit air tinggi nanti akan menghantam mushola dan perumahan warga. Ini bukan lagi masalah kenyamanan, tapi sudah mengancam keamanan dan keselamatan jiwa kami,” tegas Sigit.

​Warga Titan Asri secara kolektif berharap Pemerintah Kota Malang segera menindaklanjuti laporan mereka dengan membangun kembali kawasan yang rusak secara permanen.

​”Kami berharap penuh Pemkot Malang segera turun tangan. Kondisi ini sudah masuk kategori darurat bencana bagi kami. Kami butuh penanganan fisik segera,” tutup Sigit.

Pewarta: Doni Kurniawan

Editor: Denny.W

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *