Banjarmasin(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – 15 Mei 2025, Dalam suasana penuh optimisme dan semangat transformasi, Bupati Tanah Laut (Tala), H. Rahmat Trianto, secara resmi menutup kegiatan High Level Meeting Bank Kalsel yang menjadi panggung penting bagi arah baru sistem keuangan daerah. Bertempat di Hotel Harper Banjarmasin, Kamis siang itu bukan sekadar seremoni penutupan. Ini adalah deklarasi komitmen: Tanah Laut siap melangkah ke era digitalisasi keuangan yang lebih efisien dan sejalan dengan prinsip syariah.
“Program ini tidak menggunakan sistem bunga atau riba, sehingga kami merasa lebih tenang dan lega karena sejalan dengan prinsip keuangan yang sehat dan sesuai dengan nilai-nilai yang kami junjung,” tegas Bupati Rahmat Trianto dalam sambutannya, penuh penekanan dan kelegaan.
High Level Meeting ini bukan hanya forum diskusi. Ia adalah ruang pertemuan antara harapan dan langkah nyata. Program kartu kredit pemerintah daerah yang digagas Bank Kalsel menjadi sorotan utama. Ini bukan kartu kredit konvensional. Tidak ada bunga. Tidak ada riba. Tidak ada biaya materai. Sebuah sistem talangan belanja yang bersih, efisien, dan islami.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menjabarkan dengan rinci tentang skema kartu kredit yang mereka tawarkan. “Ini adalah fasilitas talangan yang tidak membebankan bunga maupun biaya tambahan lainnya. Kami hadir untuk mendukung reformasi tata kelola keuangan pemerintah daerah yang lebih modern dan tetap menjaga nilai-nilai syariah,” jelasnya.
Keberadaan program ini dinilai sebagai solusi strategis dalam mengakselerasi pembayaran belanja pemerintah. Tak hanya mempermudah proses administrasi dan pelaporan, tapi juga sebagai langkah nyata menuju efisiensi birokrasi, transparansi pengelolaan anggaran, dan penguatan integritas aparatur.
Tak sendiri, Bupati Tala hadir didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah, Ismail Fahmi, SE, MT, serta jajaran kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Tala. Kebersamaan mereka mencerminkan satu visi: membawa Tanah Laut melaju dengan tata kelola yang adaptif, akuntabel, dan berdaya saing.
Apa yang terjadi di Banjarmasin hari itu mungkin tak seviral debat politik di layar kaca, tapi bagi masa depan sistem keuangan daerah, ini adalah babak penting. Sebuah langkah kecil bagi digitalisasi, namun lompatan besar bagi integritas pengelolaan uang rakyat.
Karena pada akhirnya, uang rakyat harus dikelola dengan hati-hati. Dan hati-hati tak cukup hanya lewat aturan, tapi harus juga melalui sistem yang transparan, efisien, dan berprinsip. Tepat seperti yang kini mulai diterapkan oleh Tanah Laut. (suarapancasila.id-Foto: Istimewa/Diskominfostasan Tala)