KAB BREBES (JATENG) SUARAPANCASILA.ID – Malam puncak Brebes Beres Fair (BBF) 2025 ditutup dengan semarak di halaman GOR Sasana Krida Adhi Karsa, Jumat (22/8). Ribuan warga tumpah ruah menikmati pesta rakyat yang memadukan hiburan, pelayanan publik, dan semangat pembangunan. Selain penampilan artis dangdut Lala Widy dan sosok viral Kades Hoho Alkaf, acara ini juga menjadi ajang pengumuman juara Stan Pameran Pembangunan.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah berpartisipasi. Ia menilai penyelenggaraan BBF tahun ini jauh lebih tertata dibandingkan tahun sebelumnya.
“Penataan stan, pengelolaan kegiatan, hingga keterlibatan masyarakat menunjukkan peningkatan yang nyata. BBF bukan sekadar hiburan, tapi etalase pembangunan Brebes yang progresif dan inklusif,” ujar Paramitha.
Ia juga menegaskan bahwa BBF harus terus berkembang dan menjadi daya tarik luar daerah. “Ke depan, BBF harus terus berkembang. Bukan hanya jadi kebanggaan warga Brebes, tapi juga magnet bagi pengunjung luar daerah,” tambahnya.
Stan RSUD Brebes menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi. Selain menyajikan informasi layanan kesehatan, RSUD juga memberikan pemeriksaan langsung kepada pengunjung. Kehadiran tenaga medis di tengah keramaian BBF menjadi bukti bahwa pelayanan publik bisa hadir secara langsung dan humanis.
“Stan RSUD luar biasa. Bisa langsung memberikan pelayanan nyata di tengah keramaian BBF,” puji Bupati.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Paramitha juga memberikan apresiasi khusus terhadap lomba desain motif batik Brebesan kontemporer 2025 yang digagas oleh Dekranasda Kabupaten Brebes bersama Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan.
“Alhamdulillah hasilnya sangat membanggakan. Saya terharu, karena batik Brebes belum bisa berkembang dan bersaing dengan daerah lain. Saya ingin batik Brebes ini bisa maju,” ucapnya.
Ia menyebut bahwa upaya ini telah diawali dengan pelatihan bersama desainer nasional ternama, Defrico Audy, yang mempersembahkan desain Batik Salem bergaya modern dan kekinian—memadukan nilai-nilai tradisional dengan tren fashion masa kini.
“Tadi saya duduk di sana merasa terharu, melihat anak SMP sudah bisa mendesain batik. Ada yang dari Salem, Jatibarang, Bulakamba, dan Tonjung. Luar biasa, anak-anak SMP dan SMA sudah bisa menggambar desain batik,” ungkapnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa karya-karya terbaik akan dibeli dan dijadikan seragam bagi para ASN di Brebes. “Apresiasi banget untuk anak-anak SMP dan SMA. Sangat luar biasa. Lebih hebat lagi,” tutupnya.
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperwaskim) dinobatkan sebagai juara pertama Stan Pameran Pembangunan dengan total nilai 2.308 poin. Stan bertema Kampung Brebes Berhias menampilkan maket perumahan, visualisasi pengentasan kawasan kumuh, serta layanan konsultasi langsung program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dinilai paling komunikatif dan berdampak sosial tinggi, Dinperwaskim unggul dalam menyampaikan pesan pembangunan secara nyata.
“Kami ingin menghadirkan pembangunan yang bisa disentuh, dilihat, dan dirasakan langsung oleh warga,” ujar Kepala Dinperwaskim, Dani Asmoro.
Juara kedua diraih Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dengan konsep Love Tunnel, yang menyajikan miniatur infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi secara atraktif. Posisi ketiga ditempati Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), yang menyajikan layanan keuangan daerah dalam bentuk game digital dan kuis interaktif.
Juara Harapan I hingga III masing-masing diraih oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Penanaman Modal dan PTSP (DPMPTSP), dan Sekretariat Daerah (Setda) Brebes. DLH mengusung kampanye lingkungan hidup bersama pelajar, DPMPTSP menghadirkan simulasi layanan perizinan digital, dan Setda menampilkan miniatur Kantor Pemerintah Terpadu serta hiburan rakyat.
Penutupan BBF 2025 ditandai dengan penampilan duet viral Lala Widy dan Kades Hoho Alkaf yang memecahkan suasana. Ribuan pengunjung bergoyang bersama dalam suasana penuh tawa dan semangat kebersamaan. Lala tampil memukau dengan suara merdu dan gaya panggung yang elegan. Hoho Alkaf, dengan gaya nyentrik dan komedi spontan, mengajak penonton bergoyang bersama. Duet Lala dan Hoho ini menciptakan suasana yang tak hanya meriah, tapi juga penuh warna lokal.
“Brebes luar biasa! Energinya gokil banget,” seru Lala dari atas panggung, disambut sorak-sorai penonton.
Penampilan keduanya bukan sekadar hiburan, tapi simbol bahwa pembangunan dan kebudayaan bisa berpadu dalam satu panggung. BBF 2025 telah menjelma menjadi ruang kolektif di mana pelayanan, partisipasi, dan ekspresi rakyat bersatu dalam semangat Brebes yang beres.