Disebut Memiliki Mesin Dompeng sebabkan Air Sungai Rupit dan Rawas Tercemar, Kades Muara Tiku Membantah

MURATARA, SUARAPANCASILA.ID – Kepala Desa Muara Tiku membanta keterlibatan dirinya atas polemik keruhnya air sungai Rupit hinga saat ini masih jadi buah bibir dikalangan masyarakat Musi Rawas Utara.

Mengingat kondisi saat ini sedang kemarau tentunya 70 persen Masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) menggunakan air sungai Rawas untuk berbagai keperluan, baik mandi atau untuk keperluan lainnya. Sabtu (03/08/24)

Hal itu terungkap, berdasarkan informasi di lapangan, salah satu penyebab keruhnya air sungai Rupit yang berefek langsung pada empat Kecamatan yakni Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rupit, Karang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir itu, karena adanya aktivitas penambang emas ilegal yang dilakukan oleh beberapa oknum termasuk oknum kepala Desa.

Bacaan Lainnya

Salah satu oknum yang diduga memiliki mesin Dompeng di Daerah Karang Jaya yakni Kepala Desa Muara Tiku Kecamatan Karang Jaya, berdasarkan informasi warga setempat. Kepala Desa memilik empat titik mesin yang beroperasi untuk mencari emas yang dilakukan secara ilegal.

Seperti yang disampaikan (MH) 47 warga setempat mengatakan jika ada keterlibatan oknum Kepala Desa yang ikut mencemari air sungai, dengan cara membuka lahan tambang emas secara ilegal di daerahnya, itu salah satu penyebab keruhnya air sungai Rupit yang tidak berkesudahan.

“Yang saya ketahui Kepala Desa memilik empat titik mesin Dompeng ilegal untuk mencari emas, limbah sisa galian tersebut turun langsung ke sungai Rupit, itulah menjadi pemicu air sungai Rupit tidak perna jernih,“terangnya.

Ia juga mengatakan jika aktivitas mesin milik Kades tersebut sudah berjalan lebih kurang satu tahun dan hingga saat ini masi beroperasi.

“Kita tidak bisa berbuat apa – apa, sampai saat ini mesin – mesin milik penguasa tersebut masi beroperasi secara aman. Sudah beberapa kali penggerebakan tidak satupun terjaring oleh anggota APH, kira-kira mulai dari satu tahun terakhir aktivitas itu berjalan,“ ungkapnya.

Terpisah Sementara itu Wartawan Suara Pancasila.Id  mencoba konfirmasi terkait terlibatan Kapala Desa Muara Tiku melalui nomor WhatsApp ponselnya, yang bersangkutan bersikukuh membantah tentang diduga keterlibatan dirinya. Serta atas kepemilikan mesin Dompeng yang diduga miliknya.

“Dirinya hanya menjawab secara singkat. Itu idak benar ndo, itu berita hoax,”Terang balasan Kepala Desa Muara Tiku . (*)

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *