DMI Tanah Laut Resmi Dilantik, Masjid Dipacu Jadi Pusat Solusi Umat

Pelaihari(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – Di balik keheningan dan kesakralan masjid, terdapat kekuatan sosial yang kerap luput dari sorotan: ia bukan hanya tempat ibadah, tetapi bisa menjadi pusat peradaban umat. Pesan ini mengemuka dalam pelantikan Pengurus Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kabupaten Tanah Laut masa khidmat 2025–2030 yang digelar di Aula Kantor Kementerian Agama Tanah Laut, Kamis (24/07/2025).

Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah DMI Kalimantan Selatan, H. Anwar Hadimi. Hadir dalam momentum penting itu, Pj. Sekda Tanah Laut Ismail Fahmi mewakili Bupati, jajaran Forkopimda, tokoh agama, serta unsur Kementerian Agama Tanah Laut.

Dalam sambutannya yang dibacakan Pj. Sekda, Bupati Tanah Laut H. Rahmat Trianto menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap para pengurus yang baru saja dilantik. Ia menegaskan pentingnya memperluas fungsi masjid, dari sekadar tempat ibadah menjadi ruang inklusif pemberdayaan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“DMI adalah mitra strategis pemerintah. Mari kita jadikan masjid bukan hanya bersih dan nyaman, tetapi juga menjadi pusat solusi umat dan tempat menyatukan keberagaman,” tegasnya.

Pernyataan ini bukan sekadar seremonial. Dalam konteks sosial saat ini, masjid dinilai memiliki peran krusial untuk meredam potensi perpecahan dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang universal.

Sementara itu, Ketua PD DMI Tanah Laut yang baru dilantik, H. Kamaruzzaman, menyampaikan bahwa Kabupaten Tanah Laut saat ini memiliki 286 masjid aktif. Rinciannya: 1 Masjid Agung, 11 Masjid Besar, dan 274 masjid jami di kampung-kampung. DMI, menurutnya, berkomitmen memperkuat pembinaan administrasi dan optimalisasi fungsi masjid secara menyeluruh.

“Kami mengajak seluruh takmir masjid untuk bersama membangun fungsi masjid secara maksimal. Kami juga memohon dukungan penuh dari pemerintah daerah agar program pembinaan umat dapat berjalan optimal,” ujarnya dengan penuh semangat.

Pelantikan ini menjadi titik awal konsolidasi antara DMI dan pemerintah daerah. Sinergi yang dibangun tak hanya soal program keagamaan, tetapi juga tentang bagaimana masjid hadir sebagai penyejuk di tengah tantangan zaman—menjadi simpul pemersatu, penggerak ekonomi umat, dan sumber cahaya di tengah kegersangan moral.

Lebih dari sekadar pelantikan, momen ini menjadi panggilan kolaboratif bagi semua pihak: pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat, untuk bersama-sama memakmurkan masjid, dan melalui masjid—memakmurkan kehidupan. Tanah Laut kini menatap harapan baru: religius, berkeadaban, dan lebih bersatu.(suarapancasila.id-foto:ist/diskominfostasantala)

 

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *