MUSI RAWAS (SUMSEL) SUARAPANCASILA.ID – 10 Oktober 2025, Dosen dan mahasiswa Program Studi Rekayasa Hayati Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS) di Kabupaten Musi Rawas (Mura) melaksanakan kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Rembug Bumi: Belajar Bersama ITMS, Gali Potensi Ciptakan Kreasi” di Desa Dwijaya, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Dwijaya, Wawan Hadi Suwito, beserta perangkat desa dan warga masyarakat. Program ini menjadi wujud nyata komitmen ITMS dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi, khususnya bidang pengabdian masyarakat melalui sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Dwijaya, Wawan Hadi Suwito, menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim Dosen dan Mahasiswa ITMS yang telah berkontribusi dalam memberikan pengetahuan serta motivasi kepada warga.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena membuka wawasan masyarakat Desa Dwijaya untuk lebih menggali potensi desa dan mengembangkan kreativitas berbasis sumber daya lokal,” ujarnya.
Kegiatan sarasehan ini dipimpin langsung oleh Kepala Program Studi Rekayasa Hayati ITMS, Lia Aseptin Murdini, M.Si., bersama para dosen pendamping yaitu Solina Balqis, M.Si., Elva Febriyanti, M.T., Nurkayah, M.Si., Mu’awiyatu Al-Laitsi, M.KM, dan Muhammad Arif Fadillah, M.Pt.
Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, kegiatan ini berfokus pada peningkatan kapasitas warga dalam mengenali dan memanfaatkan potensi sumber daya alam desa secara berkelanjutan. Para Dosen dan Mahasiswa berinteraksi langsung dengan warga melalui sesi diskusi, praktik sederhana, dan pembelajaran bersama mengenai pentingnya inovasi dan kreativitas dalam pengembangan ekonomi lokal.
Lia Aseptin Murdini, M.Si. dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wadah pembelajaran dua arah antara kampus dan masyarakat.
“Melalui kegiatan rembug bumi ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran bersama bahwa potensi desa dapat menjadi sumber inovasi. Warga tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga subjek yang berperan aktif dalam menciptakan perubahan positif,” ujarnya.
Selain memberikan wawasan tentang pengelolaan potensi desa, kegiatan ini juga mendorong mahasiswa ITMS untuk terlibat langsung dalam proses pemberdayaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi Program Studi Rekayasa Hayati yang berorientasi pada pengembangan ilmu berbasis lingkungan, teknologi tepat guna, dan keberlanjutan.
Kegiatan Rembug Bumi: Belajar Bersama ITMS diakhiri dengan sesi refleksi bersama warga, yang diwarnai dengan antusiasme dan komitmen untuk melanjutkan praktik-praktik kreatif dan produktif di tingkat komunitas desa.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, ITMS berharap dapat terus menjadi mitra strategis masyarakat dalam membangun kemandirian desa melalui ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai kemanusiaan.