DPP PERMASI Desak Bupati dan Kejari Kisaran Segera “COPOT” dan Tangkap Kadis Ketapang Kabupaten Asahan

ASAHAN(SUMUT),SUARAPANCASILA.ID – Puluhan Mahasiswa yang tergabung di dalam Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Mahasiswa Seluruh Indonesia Kabupaten Asahan (DPP PERMASI ASAHAN) kembali melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Dinas Ketapang Asahan menuntut tindakan tegas untuk mencopot dan memeriksa Ali Mugofar Kadis Ketahanan Pangan atas penggunaan anggaran Rp. 5 miliar serta menyoroti kegiatan yang berjudul pemberdayaan masyarakat dalam penganekaragaman pangan bersumber daya lokal senilai Rp. 800 juta yang diduga syarat terjadinya korporasi kolusi korupsi dan nepotisme di dalamnya “ucap M Seto Lubis. Selasa (09/12/2025).

Aksi ini di mulai dari kantor dinas ketahanan pangan kabupaten asahan, yang di jumpai kabid pemberdayaan pangan menjelaskan bahwa kegiatan tu diberikan di luar dari penerima mbg dan telah di salurkan kepada para pelajar ibu pkk berupa alat dan bahan dapur di daerah yang banyak stutnting, namun ketum DPP PERMASI menganggap ada kontra diktif antara judul kegiatan dengan penyaluran dana Rp. 800 juta tersebut” tegasnya

Lanjutnya, Massa dari DPP Permasi mendatangi kantor bupati bermaksud untuk melaporkan anggotanya bahwa tidak berkopeten serta profesional di dinas ketahanan pangan karena saat jam kerja tidak ada di kantor namun ruang kerja bupati dan wakil pun kosong di saat jam kerja rasa kekecewaan memuncak sehingga Seto Lubis menyayangkan bagaimana ASN di asahan bisa disiplin bupati dan wakil pun tidak disiplin miris bisa seperti itu terjadi di pemerintahan Kabupaten asahan ini”, tegas Seto

Bacaan Lainnya

Kemudian, Kasi intel Kejaksaan Negeri Kisaran Asahan menyatakan bahwa berterima kasih kepada DPP Permasi dan mempersilah kan untuk melaporkan jika ada kejanggalan di dinas terkait maka Seto dalam orasinya menyampaikan bahwa DPP Permasi akan melakukan laporan secara resmi langsung bersamaan dengan aksi unjuk rasa ini serta akan mengirimkan tembusan laporan ke kejatisu dan kejagung agar ketika kejari asahan tidak profesional dan tidak berintergritas dalam menangani laporan kami kami berharap laporan ini di ambil alih oleh kejatisu maupun kejagung”, Cetusnya . lalu massa pun membubarkan diri dengan tertib. (Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *