Jakarta – Menteri Kesehatan periode 2014-2019 Prof Dr dr Nila F Moeloek buka suara terkait rencana program makan siang gratis untuk anak-anak. Ia mengingatkan bahwa program ini tidak dapat dilakukan untuk mengatasi masalah stunting pada anak.
Prof Nila menuturkan penyelesaian masalah stunting hanya bisa dilakukan dengan pencegahan pada ibu hamil atau bahkan pada wanita sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah dan memiliki anak.
“Kalau stunting itu sebenarnya anaknya diberi makan sebelum lahir. Kalian kan masih remaja, nah remaja itu memang anemia, saya yakin ada yang anemia, harusnya sebelum mempersiapkan perkawinan tolong remaja kita harus sehat,” ujar Prof Nila ketika ditemui awak media di Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).
Ia menuturkan bahwa bayi yang masih ada di kandungan harus dijaga dengan baik oleh ibu dan ayah. Kedua orang tua harus bisa bekerja sama menjaga nutrisi makanan yang dikonsumsi untuk mencegah stunting terjadi.
Baca juga:
Eks Menkes Nila Moeloek Ikut Soroti Makan Siang Gratis, Ingatkan Risiko Obesitas
Prof Nila menambahkan penanganan anak yang sudah telanjur mengalami stunting sangat sulit untuk dilakukan. Dua tahun pertama setelah kelahiran menjadi waktu krusial untuk penanganan masalah tersebut.
“Jadi anak dalam dua tahun itu harus dikejar. Walaupun sempat diteliti di Kemenkes hanya 15 persen yang bisa kita tolong untuk naik IQ-nya. Itu juga nggak terlalu tinggi mendekati 110,” tambahnya.
Walau begitu, ia menuturkan bahwa program makan siang gratis juga bisa menjadi program yang baik untuk menjaga asupan gizi anak di usia sekolah. Oleh karena itu, ia berharap bahwa menu makanan yang nantinya disediakan bisa diatur dengan baik agar gizi anak bisa terpenuhi.
“Saya titip banget kalau beri makan anak-anak kita harus ada protein, karbo, vitamin, mineral, buah-buahan jangan nanti dikasih nasi ditambah sama mi goreng. Proteinnya mana? Telur rebus mungkin ya itu sudah cukup bagus. Tergantung pemerintah ngasihnya gimana,” pungkasnya.
(avk/naf)