ROHIL, SUARAPANCASILA.ID – Si Jago merah tiba-tiba mengamuk dan melalap enam unit Ruang Kelas Belajar (RKB) di SD Negeri 001 Kepenghuluan Kencana, Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir. Musibah itu terjadi Sabtu (13/4/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Sementara kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sumber api diduga berasal dari arus pendek listrik.
Api menghanguskan seluruh ruang belajar yang merupakan bangunan lama dan masih berupa bangunan semi permanen. Gedung itu sendiri sudah berdiri sejak puluhan tahun lalu.
Informasi di lokasi kejadian, api dengan cepat membesar dan melahap bangunan sekolah karena tiupan angin. Apalagi cuaca ketika itu dalam kondisi panas.
Masyarakat yang melihat api berkobar, langsung berdatangan ke lokasi kebakaran dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Beberapa saat kemudian, petugas pemadam kebakaran (Damkar) turun ke lokasi untuk memadamkan api. Tidak hanya itu, personil Polsek dan Koramil Bagan Sinembah juga turun ke lokasi. Setelah berjibaku selama hampir dua jam, api akhirnya bisa dipadamkan.
Menurut penuturan warga, api yang begitu cepat menghanguskan enam unit RKB itu diduga berasal dari arus pendek listrik.
Sekdes Kepenghuluan Kencana, Miswanto, membenarkan terjadinya kebakaran gedung SDN 001 tersebut. Kebetulan, lokasinya tidak jauh dari Kantor Kepenghuluan Kencana.
Sedangkan Kapolsek Bagan Sinembah Kompol Imron Teheri dan jajaran, masih melakukan penyelidikan dan mengamankan TKP. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir ratusan juta rupiah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rokan Hilir, Asril Arief melalui Kabid Sekolah Dasar Jhon Hendri, yang dikonfirmasi pada Sabtu (13/4/2024) malam, membenarkan adanya musibah itu.
“Benar, tadi sore kami mendapatkan informasi dan laporan juga video saat musibah kebakaran terjadi. Kami mencari alternatif untuk kelanjutan proses belajar dan mengajar siswa SDN tersebut, karena pada 16 April 2024 libur berakhir dan siswa kembali belajar seperti biasa,” terangnya.
“Kemungkinan besar, para siswa menumpang dulu di gedung sekolah lain yang lokasinya terdekat dengan lokasi musibah,” terangnya lagi.(*)