Opini.
Oleh: Irham Ihsan
Ketua Sompung Lolona Cenrana Forbes Anti Narkoba Bone – Cenrana
Jika aparat penegak hukum kehilangan integritas, bagaimana mungkin masyarakat masih bisa mempercayai sistem keadilan? Jika hukum dijadikan alat tukar untuk kepentingan pribadi, bagaimana mungkin pelanggar bisa diberi efek jera? Alih-alih menjadi penegak hukum, mereka justru menjadi pelindung kejahatan.
Beberapa waktu lalu, tiga orang warga datang ke Sekretariat Forbes Anti Narkoba Bone. Mereka datang bukan untuk meminta bantuan materi, tapi untuk mencurahkan kekecewaan dan keresahan mereka. Mereka mengungkapkan adanya dugaan permintaan dari oknum APH dalam pengurusan kasus narkoba yang menimpa keluarga mereka. Yang lebih memprihatinkan, ada indikasi pengaturan pasal yang justru meringankan pelaku.
Ini bukan sekadar cerita pilu keluarga korban, tapi sebuah indikasi bahwa kepercayaan publik terhadap aparat hukum mulai runtuh.
Namun di tengah krisis kepercayaan ini, FORBES Anti Narkoba Bone hadir sebagai harapan baru. Lembaga ini telah tumbuh menjadi wadah yang dipercaya masyarakat untuk memperjuangkan keadilan, khususnya dalam hal pemberantasan narkoba di Kabupaten Bone. Ini adalah buah dari komitmen tulus seluruh anggota FORBES, yang terus berdiri tegak dalam perjuangan meskipun dihadapkan pada tekanan dan risiko.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa semangat ini juga tumbuh karena keteladanan Ketua Umum DR. H. ANDI SINGKERU RUKKA, SE, MH., sosok kharismatik yang senantiasa menjadikan falsafah Bugis dan ajaran Islam sebagai landasan moral dan tindakan.
“Ana’na Bone iyaro mapparenta ri laleng ade’-na. Siri’ na Bone tenna laona. Narekko naia rilaleng apparesseng, lamusiri’ ri alebbireng, najaji, tessiraga.”
(Anak Bone harus hidup dalam hukum dan adatnya sendiri. Harga diri orang Bone tidak untuk diperjualbelikan. Jika kita dijajah dan diinjak martabat kita, lebih baik berkorban nyawa daripada hidup dalam kehinaan.)
Maka FORBES tidak akan mundur. Kita akan terus berdiri bersama rakyat, membela kebenaran, dan menolak segala bentuk kompromi terhadap keadilan. Narkoba adalah musuh bersama. Dan siapa pun yang mencoba melindungi pelakunya—atas nama jabatan atau kekuasaan—adalah pengkhianat terhadap kemanusiaan dan nilai-nilai luhur masyarakat Bone.
FORBES hadir bukan untuk menggantikan aparat hukum, tetapi untuk mengingatkan bahwa keadilan bukan milik institusi, melainkan milik nurani. Jika institusi gagal, maka nurani rakyat akan bangkit.
Pesan Penutup
Wahai para penegak hukum, ingatlah sabda Nabi Muhammad SAW:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dan bagi rakyat Bone yang berjuang bersama FORBES, ketahuilah bahwa jalan ini tidak mudah. Tapi seperti kata Khalifah Ali bin Abi Thalib RA:
Jangan takut berjalan di jalan yang benar, meskipun kau sendirian.