Festival Revitalisasi Tradisi Lisan Bengkulu 2025 Resmi Dibuka, Bupati Fikri: Saatnya Kebangkitan Budaya Leluhur

REJANG LEBONG (BENGKULU), SUARAPANCASILA.ID —Suasana Lapangan Setia Negara Curup, Jumat malam (31/10/2025), berubah semarak. Ribuanwarga, seniman, dan komunitas budaya dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu tumplek blek menghadiri Festival RevitalisasiTradisi Lisan Bengkulu 2025.

Tahun ini, Kabupaten Rejang Lebong dipercaya menjadi tuan rumah perhelatan budaya bergengsi yang digelar oleh KementerianKebudayaan melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII. Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, melainkan momentumuntuk menyalakan kembali semangat pelestarian tradisi lisan yang mulai langka di tengah arus modernisasi.

Hadir membuka secara resmi, Bupati Rejang Lebong H. M. Fikri Thobari, S.E., M.A.P., didampingi Ketua TP PKK Ny. Intan LarasitaFikri dan Pj Sekda Elva Mardiana, S.I.P., M.Si.
Turut hadir pula Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Iskandar Mulia Siregar, S.Si., M.A.P., unsur Forkopimda, sertaperwakilan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.

Bacaan Lainnya

Nyambei Jadi Ikon

Tahun ini menjadi istimewa bagi Rejang Lebong. Tradisi lisan Nyambei, yang lahir dari tanah Rejang, resmi ditetapkan sebagaiWarisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia 2025.
Momentum itu semakin bermakna dengan pelaksanaan Festival Revitalisasi Tradisi Lisan, di mana ratusan pelaku budaya tampilmembawakan sastra tutur, musik tradisi, dan seni lisan khas daerah.

“Festival ini bukan hanya tentang hiburan, tapi tentang kebangkitan. Tradisi seperti Nyambei adalah suara pusaka, warisan yangmembentuk karakter dan kebanggaan masyarakat Rejang Lebong,” ujar Bupati Fikri dalam sambutannya.

Bupati menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi gerakan bersama yang melibatkankomunitas, seniman, dan generasi muda.

“Kita ingin anak-anak muda Rejang Lebong bangga berbicara tentang budayanya sendiri. Karena di sanalah jati diri dan dayahidup bangsa,” tambahnya.

Kebangkitan Warisan, Sinergi Pelestarian

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII, Iskandar Mulia Siregar, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemkab RejangLebong atas dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

“Festival ini merupakan bentuk nyata revitalisasi budaya. Dari sini kita berharap muncul semangat baru untuk melestarikan tradisilisan di Bengkulu,” ujarnya.

Selama dua hari penyelenggaraan, lebih dari 100 komunitas budaya tampil mempersembahkan kekayaan tradisi lisan dari seluruhdaerah Bengkulu.
Selain pertunjukan, digelar pula lokakarya pelestarian budaya, pameran sastra tutur, dan dialog budaya bersama tokoh adat.

Dengan ditetapkannya Nyambei sebagai Warisan Budaya Tak Benda dan suksesnya penyelenggaraan Festival Revitalisasi TradisiLisan Bengkulu 2025, Rejang Lebong kini menegaskan posisinya sebagai pusat kebangkitan budaya daerah.

“Dari Rejang Lebong, kita dengungkan kembali Suara Nusantara — agar warisan leluhur tak hanya diingat, tapi terus hidup danmenginspirasi,” tutup Bupati Fikri.(mcrl/bisma/dero/tio/hengky)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *