KABUPATEN MALANG (JATIM), SUARAPANCASILA,ID-Sanggar Seni Denendar buka kelas pelatihan tari anak garapan baru Jawa Timuran Malangan, bertempat di ruang rapat kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Minggu (8/12/2024) pagi.
Berlangsungnya latihan, diikuti antusias pelaku seni tari dari berbagai sanggar seni di Malang maupun luar daerah.
Pada kesempatan ini, pelatihan mengangkat tari garapan untuk anak-anak. Tetapi tetap tradisi Malangan yang berangkat dari kesenian tari jaranan dan dari binatang cicak.
Adapun alasan sang pelatih dari sanggar Denendar dalam hal ini Tri Boto Wibisono mengatakan bahwa anak-anak itu imajinatif ketika dia dengan tema-tema binatang, dedaunan, dan pepohonan. Mereka lebih mudah berimajinasi dan menginterpretasikan.
“Tema ini dibuat untuk mempermudah anak-anak TK sampai SD kelas 1. Bedanya usia SD kelas 1 itu pola nya sangat sederhana, geraknya lebih bisa membangun imajinasi anak,” tuturnya.
Sanggar Denendar berencana menggelar giat serupa tiga bulan sekali. Pertimbangan sang pelatih kurun waktu tersebut, materi yang diberikan sudah terserap. Sehingga lebih mudah memberi materi dengan tema baru.
“Jadi kami juga telah nya video, mengingat kalau satu hari masih ngambang. Sehingga mereka bisa berlatih dengan melanjutkan di rumah. Kalau pingin detail lagi bisa datang ke sanggar Denendar,” tambahnya.
Tempat latihan Sanggar Seni Denendar ada tiga lokasi meliputi Batu sebagai studio, Karangploso dan Lawang berlatih rutin di hari Sabtu dan Minggu.
Menurut pengamatan Tri Boto Wibisono menyebutkan perkembangan seni tari di Malang lumayan bagus, sudah hampir sama dengan Surabaya.
” Grafik peningkatan kesenian tari di Malang sangat signifikan. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya pelatih tari. Tidak hanya melatih di sanggar seni tapi juga sekolah umum. Namun semua juga tak lepas dari peran aktif dukungan dari Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang sebagai penunjangnya,”jelas Tri Boto Wibisono.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Purwoto, S.Sos, M. Si menyampaikan pihaknya berkeinginan memanfaatkan Pendopo Kabupaten Malang untuk berkegiatan seni budaya.
‘Jadi begini pariwisata tidak ada budaya nya kering. Berbicara wisata itu paket besar, mau nya itu setiap wisatawan yang datang ke Malang bisa menikmati alam, budaya, dan sikap ramah tamah masyarakatnya. Sehingga sejumlah titik harus dipersiapkan, itu nanti tugas kami,” ucap Purwoto.
Ia menyadari budayawan memang banyak, mereka semua berkeinginan sanggar miliknya eksis. Mendengar hal tesebut, tentu membuat Disparbud sangat senang.
“Kalau latihan tiap hari gak pernah perform/tampil tidak ada gunanya . Oleh karena itu harus kita ciptakan. Memang tidak bisa membuat event tiap hari. Mereka bisa tetap kesanggar seni masing-masing, cuma bagaimana cara menarik wisatawan itu datang. Inilah nanti harus kita arahkan, kerja sama serta kolaborasikan dengan teman teman biro travel agen perjalanan,” pungkasnya.