NASIONAL,SUARAPANCASILA.ID-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan bahwa media penyiaran kini menjadi salah satu rujukan utama anak dalam membentuk cara pandang terhadap lingkungan sekitar.
Terkait itu, ia meminta media agar lebih bertanggung jawab dalam menyajikan tayangan yang aman, edukatif, dan sesuai usia anak.
“Derasnya arus digitalisasi dan disrupsi media menjadikan media penyiaran sebagai salah satu rujukan utama anak dalam mengenal dunia dan membangun cara pandang terhadap lingkungan sekitarnya,” ujar Arifah dalam sambutannya pada Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2025 yang digelar Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dikutip Sabtu (9/8/2025)
Oleh karena itu, lanjut dia, penting bagi media dan semua untuk memastikan bahwa setiap tayangan yang disuguhkan kepada anak adalah tayangan yang aman, edukatif, dan selaras dengan nilai-nilai budaya serta karakter bangsa.
Dorong Tayangan Edukatif dan Inspirati
Menteri PPPA menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong media agar memperkuat komitmen terhadap pemenuhan hak anak melalui penyiaran yang mendidik dan membangun karakter. Ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat, aman, dan ramah anak.
“Apresiasi kepada seluruh insan penyiaran yang telah berkomitmen menghadirkan program-program yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mendidik. Kepada para pemenang, saya ucapkan selamat. Anda semua adalah pahlawan masa depan anak-anak Indonesia,” kata Menteri PPPA.
Di tengah pesatnya produksi konten digital, Arifah mengapresiasi keberanian lembaga penyiaran yang tetap memegang prinsip perlindungan anak, meski menghadapi tantangan komersialisasi dan perubahan pola konsumsi informasi publik.
Pada acara tersebut, Menteri Arifah turut menyerahkan penghargaan kategori Program Anak Inspirasi kepada tayangan Si Bolang (Bocah Petualang): Cerita Bocah Pendamping Timnas yang ditayangkan oleh stasiun televisi Trans7.
Ia berharap agar industri penyiaran terus bertransformasi secara positif dan adaptif terhadap teknologi, tanpa mengabaikan nilai-nilai perlindungan anak.
KPI Dorong Ketahanan Industri Melalui Tayangan Berkualitas
Senada dengan itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah menyampaikan bahwa Anugerah Penyiaran Ramah Anak merupakan strategi untuk menjaga kualitas siaran televisi dan radio agar tetap layak dan aman dikonsumsi anak-anak.
“Inilah sumbangsih kami untuk menciptakan generasi yang tangguh. Kami mendorong lembaga penyiaran untuk mendistribusikan program siaran yang melindungi dan menginspirasi anak-anak,” ungkap Ubaidillah.
Ia menambahkan, ajang penghargaan ini juga berperan dalam menjaga ketahanan industri penyiaran. Menurutnya, program-program nominasi dan pemenang telah teruji kualitasnya, sehingga layak menjadi tempat promosi produk bagi para pengiklan.
“Program tersebut baik, sehingga tidak ada keraguan bagi para pengiklan untuk menitipkan produknya dalam program-program terbaik bagi anak,” tegasnya.
Melalui penghargaan ini, baik Kemen PPPA maupun KPI ingin memperkuat sinergi dengan industri penyiaran untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dalam lingkungan media yang membangun, bukan merusak.
SUMBER: infopublik.id