Hubungan Baik Megawati-Prabowo Bisa Kurangi Cawe-cawe Jokowi di Pemerintahan

SUARAPANCASILA.ID – Peneliti Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyebut kedekatan hubungan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa mengurangi “cawe-cawe” mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan Prabowo ke depannya.

Hal ini ia sampaikan menanggapi kabar perbincangan yang dilakukan Prabowo dan Megawati melalui aplikasi Zoom baru-baru ini.

“Kedekatan Mega dan Prabowo, dan apalagi nanti jika gabung dalam koalisi pemerintah, yang sebenarnya tidak baik bagi perkembangan demokrasi, bisa mengurangi bahkan, Jokowi bisa tidak berperan lagi secara signifikan,” ujar Lili saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Sabtu (18/1/2025).

Bacaan Lainnya

Hal ini, menurutnya, ditunjukkan dengan beberapa program peninggalan Jokowi tidak lagi dilanjutkan dan dievaluasi. Seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) dan pembangunan infrastruktur.

Lili menambahkan, dalam sistem pemerintahan presidensial semua pembantu presiden, dalam hal inu menteri harus bertanggung jawab kepada Prabowo.

“Harus loyal pada presiden, tidak boleh ada loyalitas ganda. Oleh karena itu, jika orang-orang yang dekat dengan Jokowi, harus tunduk dan loyal kepada Pak Prabowo. Kalau masih ada yang tidak loyal, sebaiknya memang harus di-reshuffle,” ujarnya menekankan.

Presiden Prabowo Subianto dengan Megawati diketahui bicara langsung via aplikasi zoom sebelum Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto diperiksa KPK Senin (13/1/2025) lalu. Pembicaraan lewat zoom yang diprakarsai Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ini antara lain membahas status hukum Hasto.

“Itulah yang membuat Hasto “pede” (Percaya Diri) saat diperiksa KPK. Dia tak jadi ditahan”.

Dasco sendiri menyangkal kabar soal tidak ditahannya Hasto oleh KPK karena Megawati bicara dengan Presiden Prabowo yang juga ketua umum Partai Gerindra. “Kalau ada pertanyaan (terkait), tidak ada hubungannya dengan Pak Prabowo atau Gerindra. Belum ada (Prabowo ditelepon Megawati),” ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/1/2025) lalu.

Meski begitu, Dasco tak menampik kalau banyak pihak yang menanyakan kepada dirinya terkait kabar tersebut. Menurutnya, proses hukum yang saat ini dilakukan KPK tidak bisa diintervensi oleh siapapun.

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *