Pelaihari(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID – Di tengah ancaman inflasi yang kerap menggerus daya beli masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) memilih langkah tak biasa: menjadikan jagung sebagai senjata utama.
Rabu (24/9/2025), di Desa Panggung, deretan bibit jagung ditanam serentak. Tak hanya oleh petani, tapi juga oleh pejabat daerah hingga Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan. Momen ini menandai strategi baru Tala dalam menjaga stabilitas harga pangan.
“Aspek pengendalian inflasi bukan sekadar angka. Ia menyentuh dapur rumah tangga kita semua. Dan jagung, menjadi kunci penting dari mata rantai tersebut,” tegas Masturi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Tala.
Menurut Masturi, jagung memiliki peran krusial, terutama karena keterkaitannya dengan industri pakan ternak. Peningkatan produktivitas jagung otomatis akan menekan biaya pakan ayam dan sapi, yang pada gilirannya dapat mengurangi harga daging di pasaran.
“Dengan biaya produksi yang lebih rendah, harga hasil ternak seperti ayam potong diharapkan menjadi lebih murah dan stabil. Inilah solusi konkret untuk meredakan tekanan inflasi yang sering dipicu oleh kenaikan harga daging ayam,” jelasnya.
Langkah ini bukan hanya menyentuh sektor pertanian lokal, tetapi juga menyelamatkan keseimbangan ekonomi daerah. Stabilitas harga jagung berarti stabilitas harga pakan. Stabilitas pakan berarti stabilitas harga daging. Dan pada akhirnya, stabilitas harga daging berarti kestabilan ekonomi rumah tangga masyarakat Tala.
“Penanaman jagung ini adalah ikhtiar kita bersama, bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan harga pangan yang lebih terkendali,” pungkas Masturi.
Kebijakan ini diharapkan menjadi terobosan nyata Pemkab Tala dalam menghadapi fluktuasi harga kebutuhan pokok, sekaligus memberikan kepastian bagi petani, peternak, dan konsumen di Tanah Laut.(suarapancasila.id-foto:ist/diskominfostasantala)
