Kantor BupatiPadang Pariaman dikepung Masa

PADANG PARIAMAN (SUMBAR), SUARAPANCASILA.ID – Tenaga kesehatan honorer di Kabupaten Padang Pariaman meledak dalam kemarahan! Mereka mengepung Kantor Bupati pada Jumat (21/2), menuntut kejelasan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang hingga kini masih menjadi mimpi kosong.

Dipimpin oleh Imel, tenaga kesehatan senior yang telah mengabdi sejak 2011, para demonstran menumpahkan kekecewaan mereka atas kebijakan pemerintah yang dinilai zalim. Mereka mempertanyakan alasan tak lolos seleksi PPPK meski telah bekerja bertahun-tahun, bahkan menjadi garda terdepan saat pandemi COVID-19 melanda.

“Di saat negara butuh kami, kami dijadikan tameng! Sekarang, ketika kami menuntut hak kami, mereka pura-pura tuli! Ini penghinaan terhadap tenaga kesehatan!” seru Imel dalam orasinya yang membakar semangat demonstran.

Bacaan Lainnya

Imel, yang tampil dengan kacamata hitam khasnya, memimpin aksi dengan suara berapi-api hingga membuat beberapa rekannya menangis. Kekecewaan mereka bukan sekadar soal gaji kecil, tapi ketidakpastian masa depan setelah bertahun-tahun mengabdi dengan dedikasi penuh.

“Kami bukan budak! Kami manusia yang punya hak! Keringat kami berharga! Jika pemerintah tetap abai, kami akan turun dengan massa lebih besar! Jangan salahkan kami kalau rumah dinas dan kantor-kantor pemerintah jadi sasaran aksi!” ancam salah seorang tenaga kesehatan dalam demonstrasi.

Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Daerah dan Dinas Kesehatan Padang Pariaman masih bungkam. Sementara itu, tenaga kesehatan honorer berjanji akan terus bergerak hingga ada kepastian nyata. Jika aksi ini tidak membuahkan hasil, mereka siap melumpuhkan layanan kesehatan di daerah sebagai bentuk perlawanan atas ketidakadilan ini !!!

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *