Bali,SUARAPANCASILA.id-FGBMFI Barito Chapter, sebuah entitas yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip spiritual dan kekeluargaan, sukses menggelar pertemuan makan malam (Dinner Meeting) yang sarat makna pada Jumat, 21 November 2025. Bertempat di Warung Nusantara yang bernuansa hangat, perjumpaan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan sebuah sesi pendalaman rohani dan perencanaan strategis yang dikemas secara apik.
Acara ini secara khusus dihadiri oleh para “Lof”—sebutan akrab bagi istri-istri dari para anggota (member) Barito Chapter—menegaskan peran sentral keluarga dalam komunitas ini. Kehadiran seorang tamu undangan turut memperkaya dinamika diskusi, menandakan terbukanya ruang bagi pertukaran pandangan dari luar lingkaran internal.

Atmosfer pertemuan kian meriah dan termotivasi tatkala sesi penyampaian kesaksian dari beberapa anggota dibawakan. Narasi-narasi personal mengenai perjalanan hidup, tantangan, dan keberhasilan yang dilandasi iman, sukses menjadi katalis yang menaikkan moral serta meneguhkan kembali komitmen bersama para hadirin dalam menjalankan peran masing-masing, baik dalam lingkup profesional maupun spiritual.
Puncak acara diisi dengan penyampaian tema pembahasan oleh Mujiardi Santoso, Presiden Barito Chapter. Dengan mengambil tajuk “Kekuatan Tersembunyi di Dalam Kesederhanaan” yang merujuk pada ayat kunci dari Hakim-Hakim 6:8, Santoso memaparkan sebuah tesis yang mendalam mengenai implementasi iman dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam konteks pelayanan dan pekerjaan.
Santoso secara tegas menguraikan tiga instrumen kunci yang harus senantiasa diusung oleh setiap individu, mengadaptasi kisah Gideon dalam menjalankan misi Tuhan yang besar:
-Membawa Sangkakala: Ini melambangkan esensi untuk selalu memuji Tuhan dalam segala hal. Penegasan ini menggarisbawahi pentingnya sebuah sikap hati yang penuh syukur dan penyembahan sebagai fondasi dari setiap tindakan.
-Membawa Periuk: Instrumen ini diinterpretasikan sebagai refleksi dari pelayanan yang sederhana dan kerendahan hati di hadapan Tuhan. Ini adalah seruan untuk melayani tanpa pamrih, menjauhkan diri dari kesombongan, dan selalu berfokus pada substansi pelayanan itu sendiri.
-Membawa Obor: Obor menjadi simbol dari kesaksian dan doa personal yang dihidupkan. Melalui obor ini, individu dapat memancarkan cahaya iman mereka, memungkinkan mereka untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang besar dengan kekuatan dan bimbingan ilahi.

Penekanan pada sinergi antara pujian (sangkakala), pelayanan yang rendah hati (periuk), dan kesaksian yang bersinar (obor) ini, menjadi kerangka berpikir yang kuat bagi para anggota untuk menavigasi kompleksitas kehidupan modern.
Selepas sesi fellowship yang transformatif, pertemuan dilanjutkan dengan agenda yang bersifat lebih praktis dan organisasional. Diskusi segera mengerucut pada finalisasi daftar nama anggota Barito Chapter yang akan berpartisipasi dalam perhelatan akbar Christmas Dinner and Celebration Bali-NTB.
Acara puncak perayaan akhir tahun tersebut direncanakan akan diselenggarakan pada Jumat, 12 Desember 2025, bertempat di Hotel Puri Saron Denpasar. Penyelenggaraan Christmas Celebration ini diposisikan sebagai momen krusial untuk mengokohkan kembali ikatan komunitas dan merayakan makna kebersamaan menjelang penutupan tahun.
AR81










