Kemenag Buka Opsi Maskapai Penerbangan Haji Selain Garuda Indonesia

JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID– Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) memberikan opsi penerbangan haji secara terbuka, tidak hanya terbatas pada maskapai Garuda Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag Saiful Mujab dalam acara Media Gathering Kemenag Kanwil DKI Jakarta yang berlangsung di Manggarai, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/11/2024).

Saiful menjelaskan bahwa seleksi terbuka untuk maskapai penerbangan haji telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu dan akan dilanjutkan. “Jadi sebenarnya kita ingin terbuka, silakan dari maskapai mana saja, yang penting dia bisa memenuhi persyaratan penerbangan. Tidak menutup di luar Garuda. Jadi gitu, kita terbuka tidak ada masalah,” ujarnya.Kemenag berencana memberikan kesempatan yang luas bagi maskapai untuk mengajukan diri sebagai pengantar jemaah haji pada 2025.

Namun demikian, maskapai yang ingin berpartisipasi harus memenuhi aturan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dan persyaratan dari Kerajaan Arab Saudi terkait pengantaran jemaah haji. “Karena kita juga harus tunduk kepada persyaratan yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, karena hajinya di Arab Saudi,” tambah Saiful. Pada tahun lalu, Kemenag memilih Saudia Airlines dan Garuda Indonesia sebagai maskapai pengangkut jemaah haji.

Bacaan Lainnya

Hal ini dikarenakan adanya persyaratan bagi negara yang mengirimkan lebih dari 30.000 jemaah haji, di mana 50 persen maskapai harus berasal dari milik Kerajaan Arab Saudi. Kemenag juga mengundang berbagai maskapai dalam dan luar negeri untuk ikut dalam seleksi. Namun, dari sekian banyak maskapai yang diundang, hanya tiga yang mengembalikan berkas, yaitu Garuda, Saudi, dan Flynas. “Begitu diteliti oleh (Kementerian) Perhubungan, persyaratan yang ternyata Flynas tidak punya izin terkait penerbangan haji,” imbuhnya.

Di sisi lain, Kemenag mencatat sejumlah keterlambatan yang dialami Garuda Indonesia dalam penerbangan haji pada musim haji 2024. Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie menyatakan, keterlambatan keberangkatan Garuda Indonesia mencapai 39,47 persen dari total penerbangan yang telah dilakukan. Catatan tersebut berbeda dengan Saudia Airlines, yang hanya mengalami keterlambatan sebesar 11,85 persen.

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *