LEBAK,(BANTEN)-SUARAPANCASILA.ID-
Lampiran surat pemberitahuan besaran tarif retribusi usaha yangh disampaikan ke Pedagang Kaki Lima (PKL)di selter pujasera depan RSUD Dr.Ajidarmo di anggap abaikan kewajiban dinas untuk membina masyarakat Pedagang Kaki Lima (PKL).Jum’at 24/01/2025.
Dimasa pandemi yang lalu PKL merupakan masyarakat yang mampu bertahan untuk tetap menjalankan usahanya yang tetap mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian dan retribusi kepada pemerintah daerah.
Hal ini disampaikan oleh ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) distrik kabupaten Lebak King Naga dalam suatu kegiatan kepada team media.
Melihat surat pemberìtahuan yang sudah di sampaikan dari disperindag tertanggal 3 desember 2024 bernomor 510/1190-indag/2024. yang lalu terlihat hanya penyampaian atau penekanan kepada masyarakat ekonomi yang belum sejahtera untuk membayar sewa atau retrubusinya saja,tidak memikirkan bagaimana usaha masyarakat di selter tersebut, jualan apa,penghasilanya berapa perhari,ramai atau tidak disperindag harusnya peka terhadap keadaan masyarakat di situ,”jelas King Naga.
Boleh sih upaya peningkatan PAD dilakukan oleh Disperindag,strategi apa bila memang itu yang harus di lakukan,
Akan tetapi disisi yang lain kok tidak di perhatikan,hak PKL seperti pelatihan peningkatan kemampuan kondisi tempat usahanya,kemampuan daya saing usaha dengan melakukan pelatihan atau di perindah ruang usahanya yang semewah mungkin dengan kapasitas pelayanan yang baik terhadap pembeli,atau sterilisasi dagangan apa yang di jualnya agar menarik minat pembeli,”tambah King Naga.
Ibu Hasanah salah satu pedagang di area selter puja sera depan RSUD dr. Ajidarmo mengeluhkan dan menyampaikan kepada kami,tentang selama berjualan bertahun tahun tapi tidak ada perhatian dari pemerintah khususnya dinas terkait,
“Ya betul itu saya sudah jualan disini lebih dari 10 tahun,tidak pernah sekalipun di undang disperindag untuk meningkatkan kemampuan kami dalam mengelola usaha agar mampu bersaing dan lebih baik pelayanan kwalitas menu yang disajikan agar lebih menarik dan tertarik calon pembeli karena ruanganya bersih dan terlihat indah seperti dikabupaten yang lain sering di adakan kegiatan dari pemerintah yang mengundang para pedagang dalam pelatihan atau seminar,”kata ibu Hasanah.
Gimana mau bayar ini atau untuk bayar itu jualanya juga sepi bae,kalau kami jualan rame saya yakin bayar retribusi juga akan lancar,”tutup Bu Hasanah.
Selanjutnya masih kata King Naga Kalau memang PAD ingin lancar dan meningkat tentunya,bina dulu PKL nya agar usahanya lancar laris,jangan cuman duduk manis di kantor ber’AC hanya mendengar laporan saja dari bawahan,
Yang perlu di ingat pejabat itu pelayan masyarakat harus peka terhadap keadaanya,bukan hanya menekan kawajiban retribusinya saja ke masyarakat PKL,seakan dikejar kejar tetapi abai terhadap kewajibanya untuk melayani membina masyarakat PKL agar PAD lancar meningkat yang pasti,”pungkas King Naga.(z@!din).