Kirab Budaya World Tua Pek Kong Festival di Malang, Simbol Keselarasan Manusia dan Alam Semesta.

Kirab budaya patung dewa di World Tua Pek Kong Festival Ke-14 di Malang. (Foto : Doni Kurniawan/Suarapancasila.id)

KOTA MALANG (JATIM), SUARAPANCASILA,ID-Kirab Budaya World Tua Pek Kong Festival ke-14 di Kota Malang berlangsung meriah, pada Sabtu, (27/09/2025).

Momemtum yang juga bersamaan dengan perayaan akbar ke-200 Klenteng Eng An Kiong Malang ini, dimeriahkan dengan berbagai atraksi seni dan budaya, seperti Barongsai, Reog Malang, Topeng Malangan, dan Prosesi Syukuran dengan Polo Pendem

Menurut Ketua Panitia, Daryono, Kirab Budaya World Tua Pek Kong memiliki makna yang mendalam sebagai simbol keselarasan antara manusia dan alam semesta.

Bacaan Lainnya
Ketua panitia World Tua Pek Kong Festival ke-14 di Malang, Daryono.
(Doni Kurniawan/Suarapancasila.id).

“Kirab Budaya menjadi jembatan antara dunia fisik dan gaib, memungkinkan peserta untuk terhubung dengan kekuatan spiritual yang lebih tinggi,” ujarnya.

Kirab juga dimeriahkan dengan 12 busana adat dari berbagai daerah di Nusantara dan melewati beberapa jalan utama di Kota Malang, seperti Jalan Laksamana Martadinata, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Trunojoyo.

Daryono menjelaskan bahwa Kirab Budaya World Tua Pek Kong memiliki beberapa makna simbolis.

“Spiritualitas, kekuatan simbolisme, dan keragaman budaya merupakan makna simbolis dalam kirab yang berlangsung,” jelasnya.

Reog Ponorogo turut serta meriahkan kirab budaya World Tua Pek Kong Festival di Malang.
(foto : Doni Kurniawan/Suarapancasila.id).

Selain itu, ia mengatakan memiliki beberapa fungsi sosial.

“Penyelengaraan Kirab punya manfaat lebih, baik perekat komunitas, pelestarian warisan budaya serta menariknya, sebagai sarana penyembuhan dan perlindungan,” terangnya.

Daryono menceritakan, Tua Pek Kong sendiri diyakini sebagai dewa kemakmuran dan perdagangan yang melindungi para pekerja keras dari sakit dan kecelakaan.

Disisi lain, juga dipercaya sebagai pelindung keselamatan para pelaut dalam pelayaran.

“Kirab Budaya World Tua Pek Kong Festival di Malang menjadi simbol kekuatan dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia,” tandasnya.

Prosesi perayaan World Tua Pek Kong Festival ke-14 di Malang, Jawa Timur, berlangsung selama tiga hari, yaitu 26-28 September 2025.

Peserta bagikan hasil bumi gunungan tumpeng usai di kirab.
(Foto : Doni Kurniawan/Suarapancasila.id)

Esok hari, Minggu (28/09/2025) pagi, acara akan dilanjutkan dengan Pek Kong Fellowship, sebagai ajang untuk mempererat hubungan antar delegasi kuil dan membangun kerja sama.

Sore harinya, ditutup malam gala dinner akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya, serta hidangan lezat.

Pewarta : Doni Kurniawan
Editor : Denny W

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *