ROHIL, SUARAPANCASILA.ID – Heboh Rekaman Video yang menunjukkan cekcok bahkan hampir baku hantam, antara Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong S.IP M.Si dengan Wakilnya, Haji Sulaiman Azhar SS MH membuat semua khalayak jadi tanda tanya.
Pasalnya, kedua orang itu dipilih untuk memimpin Kabupaten Rohil. Mereka berdua adalah satu paket Kepemimpinan di Negeri Seribu Kubah.
Namun, kenapa justru mempertontonkan Kebodohannya? dihadapan masyarakat dan para Penjabat (Pj) Penghulu, Bupati dan Wakil Bupati Rohil justru bersikap layaknya Badut di simpang lampu merah.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Larshen Yunus, menyoroti peristiwa tersebut.
Pimpinan dari Induk OKP itu tegaskan, bahwa pihaknya segera membuka sasana tinju, sekaligus kompetisi tinju amatir bagi para pejabat daerah. Sehingga terhadap hobby masing-masing pihak bisa disalurkan, tanpa harus mempertontonkan di tempat yang tak semestinya.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu pastikan, bahwa pihaknya secara resmi segera menyelenggarakan kompetisi tinju amatir bagi para pejabat daerah, memperebutkan Piala Ketua Larshen Yunus dan uang sebesar Rp500 juta bagi pemenang dan Rp100 juta bagi yang kalah.
Ketua KNPI Provinsi Riau Larshen Yunus berharap, agar semua pihak memberikan dukungan bagi Program Kerja tersebut, sebagai upaya dalam meningkatkan semangat Revolusi Mental.
“Daripada mereka berdua ribut tak tentu arah, berkelahi di hadapan masyarakatnya, mendingan kami buat sekalian Sasana Tinju mereka, agar ke depan tidak ditemukannya lagi para Pejabat Daerah yang bertingkah layaknya Badut Lampu Merah” tutur Larshen Yunus.
Ketua KNPI Provinsi Riau itu mengajak semua pihak untuk bergotong royong dalam mengejawantahkan semangat perubahan. Hindari kepentingan sesaat, mari kita budayakan saling memperkuat diri, antar sesama pihak.
Ketua KNPI Riau, Larshen Yunus katakan, bahwa pihaknya juga sekalian mau meresmikan Yayasan Revolusi Mental. Agar ke depan, bangsa Indonesia bangkit dari berbagai aspek keterpurukan. (*)