SEKADAU (KALBAR), SUARAPANCASILA.ID – Hujan tanpa henti melanda berbagai wilayah di Indonesia selama beberapa minggu terakhir.
Fenomena ini memicu kekawatiran masyarakat akibat dampaknya yang meluas, seperti banjir, tanah longsor, dan aktivitas sehari-hari yang terganggu. Jutaan penduduk di sejumlah Provinsi di Indonesia, termasuk Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang, Jumat (27/12 /2024).
Hasil pantauan tim dilapangan adapun yang merasakan dampaknya secara langsung. Para petani menghadapi kerugian akibat sawah yang tergenang air, sementara warga perkotaan terpaksa beradaptasi dengan genangan air dan kemacetan parah.
Hujan deras mulai turun secara intens sejak awal bulan Desember 2024. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa curah hujan selama bulan ini mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Sungai-sungai besar seperti Sungai Kapuas, menyebabkan banjir yang melumpuhkan aktivitas warga. Menurut BMKG.
fenomena ini dipengaruhi oleh perubahan iklim global dan pola cuaca ekstrem La Niña yang meningkatkan curah hujan di wilayah tropis. Selain itu, aliran angin basah dari Samudera Pasifik juga berkontribusi pada intensitas hujan yang tinggi.
Pemerintah telah mengerahkan bantuan untuk korban banjir dan membangun posko darurat di wilayah terdampak. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada, memantau informasi cuaca dari BMKG, dan mengamankan barang-barang penting. Selain itu, upaya jangka panjang seperti memperbaiki sistem drainase dan penghijauan wilayah resapan air sedang.
direncanakan. Dengan kondisi cuaca yang tak menentu ini, semua pihak diharapkan untuk terus bekerja sama menghadapi tantangan yang ada. Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk mengurangi dampak perubahan iklim di masa depan.