KOTA MALANG (JATIM), SUARAPANCASILA,ID – Suasana duka yang mendalam menyelimuti setiap sudut Kota Malang hari ini, Jumat. Ribuan pelayat memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin untuk mengantar kepergian Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat, istri tercinta Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.
Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru, menjadi puncak kehilangan bagi keluarga dan seluruh masyarakat Kota Malang.
Di tengah lautan pelayat, karangan bunga duka cita terpampang di dalam, pintu masuk dan area rumah duka. Salah satu yang mencolok adalah kiriman dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPD PITI) Malang Raya.
Ketua DPD PITI Malang Raya, Leo A. Permana, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa keikutsertaan organisasinya dalam prosesi duka ini adalah wujud nyata dari ukhuwah islamiyah dan komitmen PITI untuk senantiasa mendukung Pemerintah Kota Malang.
”Kami sangat berduka atas wafatnya Ibu Hanik. Beliau adalah sosok yang kami kenal sangat peduli terhadap kerukunan dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Beliau selalu membuka diri dan sangat mengapresiasi upaya-upaya persatuan di Malang Raya,” ujar Leo A. Permana.
Leo menambahkan bahwa kehadiran perwakilan PITI di sepanjang prosesi pemakaman, mulai dari rumah duka hingga tuntasnya prosesi di Kasin, adalah bentuk penghormatan terakhir atas dedikasi almarhumah.
”Sebagai sesama umat muslim dan bagian dari warga Malang Raya, sudah sepatutnya kami mengantar almarhumah. Kami berharap Bapak Wali Kota Wahyu Hidayat dan keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan iman untuk menghadapi cobaan berat ini,” tegasnya.
Sejak selepas salat Jumat, arus masyarakat yang menuju TPU Kasin sudah tak terbendung. Jenazah almarhumah yang dibawa dari Masjid Quba disambut dengan lantunan takbir dan tahlil yang membuat suasana kian syahdu.
Wali Kota Wahyu Hidayat, dengan mata sembab dan mimik wajah penuh kesedihan, berdiri tegar di sisi liang lahat. Beliau terlihat mengenakan kemeja batik yang konon merupakan hadiah atau pilihan terakhir dari sang istri sebelum berpulang.
Saat jenazah diturunkan dan tanah mulai menutupi pusara, tangis keluarga pecah kembali. Ribuan pasang mata ikut berkaca-kaca menyaksikan momen perpisahan yang mengharukan tersebut.
Tampak beberapa pejabat tinggi daerah, termasuk perwakilan Forkopimda dan tokoh agama dari berbagai latar belakang, turut memberikan penghormatan terakhir, menunjukkan betapa almarhumah adalah figur yang dicintai dan dihormati semua kalangan.
Kepergian Hj. Hanik Andriani Wahyu Hidayat pada Kamis (20/11/2025) malam menyisakan lubang kesedihan mendalam, namun juga meninggalkan warisan persatuan dan kepedulian yang akan terus dijaga oleh seluruh warga Malang Raya, termasuk PITI.
Pewarta : Doni Kurniawan
Editor : Denny W










