LUBUKLINGGAU, SUARA PANCASILA – Pembangunan jalan di pinggiran Sungai Kelingi, tepatnya di RT 01 Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Kota Lubuklinggau dinilai sia-sia, tidak memberikan azas manfaat bagi masyarakat setempat. Pengerjaan proyek jalan ini jauh dari harapan masyarakat.
Bagaimana tidak, perencanaan proyek ini semula diketahui akan dilaksanakan di ruas jalan menuju Sungai Kasie, dimana menjadi akses utama masyarakat menuju lahan pertanian. Namun ternyata, proyek jalan yang menggunakan anggaran APBD Kota Lubuklinggau ini dialihkan sehingga dikerjakan di jalan menuju Sungai Kelingi.
Diceritakan Dian (38), salah seorang warga setempat, informasi yang mereka didapatkan sebelum proyek ini dilaksanakan, bahwa akan segera dibangun jalan menuju Sungai Kasie. Semua yang ada di lingkungan itu senang sekali, karena jalan itu sudah sangat layak untuk dibangun, lantaran menjadi jalan utama masyarakat sekitar untuk menuju kebun. Namun hingga kini jalan itu belum dibangun.
“Kemudian kami mendapati ada proyek jalan di sekitaran pinggir Sungai Kelingi. Kami terkejut saat melihat papan informasi proyek itu, dimana tercantum Peningkatan Jalan Kasie. Ini jelas sangat melukai hati kami di lingkungan ini. Kami sangat berharap proyek jalan itu berada di jalan Kasie seperti yang diinformasikan sebelumnya,” tutur Dian.
Dari segi manfaat, menurut Dian, jalan yang dibangun di pinggiran Sungai Kelingi hanya pekerjaan yang sia-sia. Azas manfaatnya sangat kecil sama sekali untuk masyarakat ketimbang membangun jalan di jalan Kasie.
Membangun jalan di pinggiran Sungai Kelingi ini manfaatnya untuk apa? paling jalan untuk mandi atau untuk mancing.
“Kami menduga jalan ini dibangun untuk kepentingan bisnis Pak Mul sebagai pengusaha batu kali. Selain untuk Pak Mul, tidak ada manfaatnya sama sekali untuk masyarakat sekitar,” papar Dian.
Dugaan ini sangat beralasan, karena tidak ada aktifitas warga di pinggiran Sungai Kelingi, selain aktifitas usaha bisnis batu kali.
“Kalau jalan Kasie itu, jauh di sebelah sana (seraya menunjuk lokasi), kalu ini namanya ngecor semen pinggir Sungai Kelingi. Jelas jalan dibangun untuk Pak Mul. Sebab dibangun persis sebelah bisnis pribadi Pak Mul untuk mengambil batu,” celoteh Dawan (58) salah seorang pengambil batu di pinggiran Sungai Kelingi.
Disisi lain Ketua RT 01 Kelurahan Lubuk Tanjung, Darussalam membenarkan adanya proyek jalan di pinggiran Sungai Kelingi yang merupakan wilayah kerjanya.
“Saya tahu kalau di pinggiran Sungai Kelingi ada pembangunan jalan, malahan titik nol nya saya pun hadir karena diundang,” ujar Darussalam.
Mengenai pembangunan jalan kasie dia mengaku tidak tahu-menahu, meski di proyek jalan pinggir Sungai Kelingi itu tertera jelas Peningkatan Jalan Kasie.
“Masalah di papan informasi itu, hanya salah tulis saja,” kata Darussalam. (*)