Menhub Stasiun Tanah Abang Baru, Kapasitas Naik 62,89 Persen

JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID – Menteri Perhubungan Dudy resmi meresmikan operasional Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Pembangunan stasiun ini dilakukan untuk mendukung konsep kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) sekaligus mengantisipasi lonjakan penumpang di salah satu simpul transportasi tersibuk di Jabodetabek.

Dalam sambutannya, Menhub Dudy menegaskan bahwa pengembangan Stasiun Tanah Abang menjadi bukti nyata komitmen pemerintah memperkuat sistem transportasi publik yang terintegrasi dan ramah bagi seluruh kalangan masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Jabodetabek. Stasiun ini menjadi pusat mobilitas masyarakat, sehingga perlu dikembangkan dengan konsep kawasan berorientasi transit. Pembangunan ini menjadi bukti nyata bagaimana transportasi publik di Indonesia terus kita dorong untuk lebih terintegrasi, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” ujar Menhub Dudy.

Setelah direvitalisasi, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat signifikan. Sebelumnya, stasiun ini hanya mampu menampung sekitar 141.000 penumpang per hari, kini meningkat menjadi 380.000 penumpang per hari—setara peningkatan 62,89 persen.

Bangunan baru stasiun seluas 19.000 m² berdiri di atas lahan 31.174 m², dilengkapi 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani satu rangkaian kereta dengan 12 gerbong. Pembangunan yang menelan anggaran sebesar Rp380 miliar ini menjadi bagian dari upaya modernisasi layanan KRL Jabodetabek.

Sejak Juni 2025, Stasiun Tanah Abang Baru telah beroperasi secara bertahap, melayani lima rute utama: Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, Manggarai–Bogor, dan Cikarang. Pengoperasian penuh diharapkan meningkatkan efisiensi perjalanan sekaligus mengurangi kepadatan di stasiun lain.

Menhub menambahkan, keberhasilan proyek ini merupakan hasil kolaborasi erat antara Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Pembangunan lanjutan direncanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran peron 3 dan 4 untuk memudahkan penumpang disabilitas, serta peningkatan headway lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung dari 10 menit menjadi 4–6 menit.

Selain meningkatkan kapasitas, Stasiun Tanah Abang Baru juga dirancang sebagai fasilitas publik yang inklusif. Aksesibilitas bagi penyandang disabilitas diperkuat melalui jalur landai, area tunggu khusus, dan sistem informasi visual yang ramah pengguna.

“Pembangunan dan modernisasi stasiun ini kami harapkan dapat mendorong kegiatan ekonomi di sekitar kawasan, menciptakan ruang publik yang lebih tertata, dan membuka peluang bagi pelaku UMKM. Ini adalah perwujudan transformasi kereta api dalam melayani publik,” tutur Menhub Dudy.

Turut hadir dalam peresmian tersebut Presiden Prabowo Subianto yang secara langsung merelemklan Stasiun Tanah Abang, kemudian. Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, serta Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin.

Dengan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru, pemerintah berharap pelayanan transportasi publik di kawasan Jabodetabek semakin efisien, terintegrasi, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat. Revitalisasi ini juga menjadi bagian dari visi pemerintah dalam memperkuat konektivitas nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi perkotaan berbasis transportasi massal.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *