JAKARTA, SUARAPANCASILA.ID – Menteri Luar Negeri, Sugiono, menjelaskan lawatan Presiden RI Prabowo Subianto ke sejumlah negara beberapa waktu lalu. Sugiono menyebut Prabowo ingin menciptakan hubungan yang baik antara RI dan negara lain.
Sugiono menyebut kunjungan Prabowo ke Peru bahkan menjadi yang pertama bagi Presiden RI usai adanya hubungan diplomatik dengan negara tersebut pada 1975. Ia mengatakan negara Peru juga menyambut Prabowo dengan hangat.
“Kunjungan ke Peru ini tercatat merupakan kunjungan pertama yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia sejak kita membuka hubungan diplomatik dengan negara tersebut pada tahun 75. Jadi ini juga merupakan sebuah kunjungan yang disambut dengan sangat baik oleh pemerintah Peru,” kata Sugiono dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (2/12/2024).
Sugiono mengatakan Presiden Peru juga menyampaikan keinginan melakukan kerja sama bilateral. Ia menyebut Prabowo juga melakukan kerja sama komprehensif dengan Canada.
“Dan dari sana Presiden Peru juga menyampaikan keinginannya untuk meningkatkan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi antarkedua negara,” tuturnya.
“Presiden RI mengumumkan kesepakatan kerja sama ekonomi komprehensif antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kanada. Di samping juga kemudian bertemu dengan beberapa pemimpin dunia yang turut menghadiri acara di Peru dan juga di G-20 Rio,” tambahnya.
Selain Peru, Prabowo diketahui mengunjungi beberapa negara, seperti China, Amerika Serikat, hingga turut dalam acara KTT G-20 di Brasil. Prabowo juga melakukan kunjungan ke Inggris bertemu dengan Raja Charles III.
“Beliau melanjutkan kunjungannya ke Inggris, bertemu dengan Raja Charles the III, kemudian ketemu dengan Perdana Menteri Inggris dan juga Wakil Perdana Menteri Inggris,” katanya.
Ia menyebut dari lawatan itu Presiden Prabowo mampu menghasilkan komitmen kerja sama yang nilainya mencapai 18 miliar dolar. Disebut ada respons yang positif terhadap Indonesia.
“Perlu juga saya sampaikan bahwa di beberapa kunjungan di beberapa negara tersebut, Presiden dan beberapa Menteri berkesempatan untuk bertemu dengan pemimpin-pemimpin dunia, pemimpin-pemimpin bisnis yang terkemuka di negara-negara, baik Amerika, kemudian di Amerika Selatan waktu di G-20 dan juga di Inggris,” ujar Sugiono.
“Yang seperti kita ketahui bersama, menghasilkan beberapa komitmen kerja sama yang jumlahnya itu mencapai sekitar 18 miliar dolar. Dari rangkaian acara dan kunjungan Presiden dalam rangka menghadiri KTT APEC dan G20 ini bahwa ada suatu harapan besar dari para pemimpin-pemimpin dunia kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” tambahnya.
Negara lain, katanya, menilai ada transisi kepemimpinan di RI yang sejuk dan menggambarkan kestabilan. Diharapkan nantinya Indonesia bisa menjadi penghubung bagi negara-negara lain.
“Di samping juga potensi dan kekuatan Indonesia yang kita miliki baik dari segi sumber daya alam, kemudian dari segi jumlah penduduk yang merupakan faktor-faktor yang strategis dan dominan, menyebabkan mereka semua ingin untuk membuka kerjasama yang lebih luas dengan Indonesia,” ungkap Sugiono.
“Dan saya kira ini merupakan suatu gesture yang perlu kita respons dengan baik dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral kita dan multilateral kita, juga meningkatkan kemampuan kita memenuhi kepentingan-kepentingan nasional yang kita miliki,” imbuhnya.
(dwr/gbr)