Miris!!! Pasukan Paskibra di usir Oknum Pegawai Balai Bendung Baru Ciujung-Cidurian

SERANG,-SUARAPANCASILA.ID- Sungguh miris nasib yang di alami Pasukan Pengibar bendera dari SMPN 2 Cikeusal yang akan melaksanakan pengibaran bendera di HUT RI yang ke 79 yang berlokasi di Lapangan Gelora Batu Kurung( GBK) di kawasan bendungan baru pamarayan Desa Panyebrangan, mendapatkan Pengusiran Oleh Oknum staf pegawai Unit perawatan irigasi bendung Ciujung-Cidurian. Jum’at (16/08/2024).

Pasalnya saat pasukan Paskibra akan melakukan prepare di kawasan bendung baru pamarayan, karna sudah memiliki ijin dari kepala pengelola bendung baru pamarayan, namun sebaliknya mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari oknum pegawai staf Unit Pengelolaan Irigasi (UPI).

Diketahui perayaan peringatan HUT RI yang ke 79 adalah momen dimana HAK semua warga Indonesia dalam menyambut, memeriahkan dan melaksanakan upacara kemerdekaan Indonesia, dan semua instansi pemerintah harus memfasilitasi tempat maupun segalanya termasuk bangunan milik pemerintah yang di bangun oleh uang rakyat sudah semestinya semua pihak mendukung.

Bacaan Lainnya

Tapi ini sebaliknya, pihak balai bendung baru pamarayan memperlakukan pasukan paskibra tidak manusiawi, dengan mengusir dan mencacimaki adik adik pasukan paskibra hanya karna takut ada kerusakan pada gedung dan kehilangan barang barang yang ada di gedung, yang lebih miris oknum tersebut menanyakan anggaran untuk perawatan dan hal tersebut di sampaikan oleh Pardi selaku pelatih Paskibra.

“Karna kami mendapatkan informasi terkait ijin yang di pasilitasi oleh pihak kecamatan makanya saya beserta adik adik Paskibra memasuki area bendung baru pamarayan untuk acara pengukuhan, tapi sesampainya di sana kami di hadang dan tidak boleh menggunakan pasilitas gedung tersebut yang padahal kami meminjam tempat tersebut hanya satu jam dan tidak lebih, bahkan kalaupun dengan waktu satu jam mereka keberatan kami bisa persingkat lagi watunya”, ucap Pardi.

“Kami hanya meminta waktu hanya satu jam bahkan kalau pihak bendung keberatan kita bisa persingkat jadi 45 menit, tapi mereka tetap menolak dengan dalih belum ada ijin, dan takut gedung rusak karna masih baru dan ada barang yang hilang, seolah kami ini kriminal, dan yang lebih miris di ednding perbincangan kami, mereka mengucapkan bagai mana dengan biaya perawatan gedung ini seolah meminta biaya sewa gedung, yang jelas jelas bangunan ini milik pemerintah yang di bangun oleh uang rakyat”, tegas Pardi.

Di tempat yang sama TJ selaku pegawai staf di Bendung Baru Pamarayan, saat di konfirmasi menjelaskan dirinya hanya melaksanakan perintah atasan.

“Saya hanya menerima perintah atasan saya pak Agus yang tidak membolehkan saya mengijinkan kegiatan di dalam gedung,karna belum ada ijin dikarnakan banyak alat alat vital dan barang barang yang lain”, kata TJ

Menanggapi hal itu Sukma selaku Kepala Desa Panyabrangan sekaligus tuan rumah dan ketua pelaksanaan HUT RI ke 79 tahun 2024, dirinya merasa tidak dihargai dan sangatbmengecap keras atas perlakuan dari pihak balai bandung baru tersebut.

“Saya selaku kepala desa merasa tidak di anggap padahal sebelumnya saya sudah berkoordinasi dengan pal Andri uuntuk menggunakan pasilitas di Gedung di bendung baru pamarayan, dan sudah di ijin kan tapi sebaliknya darinpihal balai UPI tidak mengijinkan bahkan mengusir adik adik paskibra yang mana diutua oleh saya, seperti tidak mempunyai Adab dan prikemanusian, dengan melontarkan kata kata gedung takut rusak dan ada barang yang hilang mengibarkan adik adik paskibra ini seperti maling, saya sangat kecewa dan meminta kepada pImpinan pusat agar menindak dengan se adil adil nya atas perlakuan oknum balai tersebut” tendasnya.

Lain halnya dengan Acun Sunarya SH salah satu aktivis kecamatan Cikeusal dirinya sangat prihatin dengan pengusiran yang di alami oleh adik adik paskibra. “Sangat mengiris hati peristiwa pengusiran oleh oknum pihak balai terhadap paskibra yang akan mengibarkan bendera di upacara peringatan HUT RI ke 79, menurut saya pihak balai tidak memanusiakan manusia dan saya menuntut agar oknum tersebut di pecat,”tegasnya.(Din).

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *