Parade Ogoh-Ogoh KKG Pratama Widyalaya Badung 2025: Uji Kemampuan Siswa dan Sinergi dengan Nyepi

 

BADUNG,SUARAPANCASILA.id- Kesatuan Kerja Guru (KKG) Pratama Widyalaya Kabupaten Badung menggelar parade ogoh-ogoh yang bertujuan untuk menguji kemampuan dan mengimplementasikan hasil belajar anak-anak dari 11 lembaga Widyalaya Pratama di Kabupaten Badung. Kegiatan ini juga menjadi wadah untuk menyinergikan proses pembelajaran dengan perayaan Hari Raya Nyepi.Rabu(19/03/2025) Pagi.

Bacaan Lainnya

I Wayan Wikrawan, S.Pd., M.Pd., Ketua KKG Pratama Widyalaya Kabupaten Badung, menjelaskan bahwa parade ini merupakan bentuk implementasi pembelajaran yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi. “Tujuan parade ogoh-ogoh ini adalah menguji kemampuan dan mengimplementasikan belajar anak-anak yang ada di masing-masing lembaga. Total lembaga Widyalaya Pratama yang ada di Kabupaten Badung ada 11 lembaga dan kesebelasnya sudah terakreditasi, sehingga proses pembelajaran secara langsung yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi ini kita sinergikan dengan kegiatan ogoh-ogoh,” ujarnya.

Parade ogoh-ogoh tahun 2025 ini memiliki perbedaan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, terutama dalam hal pendanaan. Tahun ini, kegiatan ini sepenuhnya swadaya dari masing-masing lembaga, tanpa anggaran dari Kementerian Agama RI. “Kegiatan ogoh-ogoh tahun 2025 benar-benar swadaya dari masing-masing lembaga, karena tahun sebelumnya masih dianggarkan oleh Kementerian Agama RI. Dan kalau sekarang ini KKG Pratama Widyalaya yang menyelenggarakan,” tegas Wikrawan.

Ida Bagus Made Yusa Manuaba memberi sambutan memulai Parade Ogoh-Ogoh. 

Acara parade ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung, Ida Bagus Made Yusa Manuaba, Kasubag TU, para Kasi, dan penyelenggara di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Badung.

Salah satu hal menarik dari parade ogoh-ogoh ini adalah kesempatan bagi anak-anak untuk membawa pembelajaran dari sekolah ke masyarakat. “Pesan penting terkait dengan pembelajaran bahwa anak harus bisa mengimplementasikan hasil belajarnya secara langsung di masyarakat,” pungkas Wikrawan.

Meskipun cuaca hujan, anak-anak tampak sangat antusias mengikuti parade ogoh-ogoh. Semangat mereka tidak luntur, dan mereka tetap bersemangat menampilkan karya-karya terbaik mereka.

Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian “Bhuta Kala” dan sudah menjadi ikon ritual yang secara tradisi sangat penting dalam penyambutan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka. Pawai ogoh-ogoh dilaksanakan pada hari pengrupukan, atau sehari sebelum hari raya nyepi.

AR81

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *