Batola(KALSEL), SUARA PANCASILA.ID — Langkah strategis menuju masa depan pendidikan dan inovasi di Kalimantan Selatan kembali ditandai dengan kolaborasi penting. Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Pemkab Tala) resmi menjalin kerja sama dengan Yayasan Hasnur Centre (YHC) melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Auditorium Nurhayati Building, GIBS Hasnur Centre, Kamis (9/10/2025).
Suasana acara terasa hangat namun penuh khidmat. Di hadapan jajaran Forkopimda dan SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Bupati Tanah Laut H. Rahmat Trianto dan Ketua Umum YHC, Nila Susanti Sulaiman, menandatangani nota kesepahaman yang turut disaksikan oleh Direktur Eksekutif YHC Zulfikar Alimuddin, para ketua unit, serta siswa dan mahasiswa binaan Yayasan Hasnur Centre.
Kerja sama ini tidak hanya sekadar seremoni, melainkan tonggak baru dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga pendidikan berbasis inovasi. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rahmat Trianto menyampaikan materi bertajuk “Leadership Talk: Innovation and Creative Problem Solving dalam Kepemimpinan.” Ia menegaskan pentingnya kepemimpinan visioner dan peran pendidikan dalam menentukan arah pembangunan jangka panjang.
“Pembangunan daerah, khususnya Kalimantan Selatan, ditentukan oleh kepemimpinan kita hari ini. Pendidikan adalah investasi masa depan, apa yang kita wujudkan hari ini bukan untuk sekarang, tapi untuk 10 hingga 15 tahun mendatang bagi daerah,” ujar Bupati Rahmat.
Pernyataan itu seolah menjadi cerminan visi jangka panjang pemerintah daerah dalam membangun fondasi SDM yang unggul dan berdaya saing.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Hasnur Centre, Nila Susanti Sulaiman, menanggapi kerja sama ini dengan penuh optimisme. Ia menilai, kolaborasi dengan Pemkab Tala akan memperluas dampak sosial dan pendidikan dari berbagai program yang selama ini dijalankan YHC.
“Kolaborasi ini akan memperluas jangkauan dan dampak program Yayasan Hasnur Centre, memastikan setiap inisiatif kami semakin selaras dengan kebutuhan daerah,” tuturnya.
Selaras dengan itu, Direktur Eksekutif YHC, Zulfikar Alimuddin, menjabarkan secara rinci arah kolaborasi strategis yang akan dilakukan. Ia menyebut ada delapan bidang utama yang menjadi fokus kerja sama, antara lain penguatan ekonomi lokal, percepatan digitalisasi pemerintahan, peningkatan pelayanan publik yang humanis, pengembangan SDM melalui pelatihan vokasi, hingga mendorong riset dan inovasi lokal sebagai solusi pembangunan.
Penandatanganan MoU ini juga menjadi ruang bertemunya gagasan antara pemerintah dan sektor pendidikan nonformal dalam mengakselerasi transformasi daerah. Setelah penandatanganan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif, foto bersama, dan peninjauan berbagai booth program Yayasan Hasnur Centre. Di sana, peserta disuguhkan hasil karya inovatif binaan YHC di bidang pendidikan, teknologi, dan kewirausahaan — gambaran nyata dari semangat kolaborasi yang terus tumbuh.(suarapancasila.id-foto:ist/mctala)