Pemuda Pancasila Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Tanah Laut

KABUPATEN TANAH LAUT (KALSEL), SUARAPANCASILA.ID – Banjir besar yang melanda Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, tak hanya menyisakan genangan air setinggi pinggang, tetapi juga kepedihan bagi lebih dari 19 ribu jiwa yang terdampak. Hujan yang mengguyur selama hampir satu pekan menyebabkan empat Kecamatan. Kecamatan Kurau, Bumi Makmur, Bati-Bati, dan Tambang Ulang terendam.

Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, Pemuda Pancasila (PP) turun tangan. Mereka menyalurkan bantuan bagi warga terdampak, khususnya di Kecamatan Kurau dan Bumi Makmur. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh MPW PP Kalimantan Selatan melalui perwakilan Surya Dharma, didampingi oleh Dr. Irwansyah dan Amperansyah Ketua MPC PP TANAH LAUT, pada Sabtu, (1/2/2025).

“Ini bukan sekadar musibah biasa. Lebih dari 5% penduduk Tanah Laut terdampak. Mereka kehilangan tempat tinggal, sumber penghidupan, bahkan kepastian untuk hari esok,” ujar Dr. Irwansyah saat menyerahkan bantuan di posko banjir Bati-Bati.

Bacaan Lainnya

Ketua MPW PP Kalimantan Selatan, H. Hasnuryadi Sulaiman, menyampaikan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan terus berperan aktif dalam meringankan beban masyarakat. “Kami hadir bukan hanya untuk membantu dengan logistik, tapi juga untuk memastikan masyarakat tidak sendirian menghadapi bencana ini,” katanya.

Warga setempat menyambut baik bantuan tersebut. Banyak dari mereka yang hingga kini masih bertahan di pengungsian, menanti air surut dan kepastian akan rumah mereka yang terendam.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Hasnuryadi Sulaiman dan seluruh jajaran Pemuda Pancasila yang peduli dengan kondisi kami. Bantuan ini sangat berarti bagi kami yang kehilangan banyak hal akibat banjir,” ujar seorang warga yang menerima bantuan di posko pengungsian.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat terus melakukan upaya evakuasi dan distribusi bantuan. Namun, kondisi cuaca yang belum stabil menjadi tantangan tersendiri dalam proses penanganan bencana ini.

Banjir di Tanah Laut ini menjadi pengingat bahwa bencana alam bukan hanya soal air yang datang lalu pergi, tetapi tentang bagaimana kehidupan bisa berubah dalam hitungan jam.

Penulis : Hayatullah K

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *