SAWAHLUNTO (SUMBAR), SUARAPANCASILA.ID– Dalam waktu dua-setengah tahun ke depan nilai pembangunan yang tertuang dalam APBD Kota Sawahlunto Rp3trilyun.
Ini pernyataan Direktur Badan Lembaga Bantuan Hukum Andrio An & Rekan Sawahlunto, Andrio An yang menyatakan siap menandatangani kontrak politik dengan masyarakat Kota Sawahlunto dan siap mundur dari jabatan jika dalam dua-setengah tahun berjalan, tidak tercapai.
Andrio An yang dihubungi wartawan SuaraPancasila.id Kamis malam (15/08/2024) untuk wawancara-diskusi, awalnya menolak, karena sedang menyiapkan Kloter Calon Jema’ah Umroh PT. Andalas Alharamain Sumatra Barat yang dijadwalkan terbang Sabtu (17/08/2024). Namun ketika disampaikan materi wawancara-diskusi tentang Cakada dalam Pilwako Sawahlunto periode masa-bhakti 2025 – 2030, akhirnya beberapa kalimat mulai meluncur dari mulut Andrio An, Advokat bertubuh tambun tersebut.
Menurut Andrio yang saat itu berada di Kantor Sekretariat KONI Kota Sawahlunto, Pilkada Sawahlunto antara harapan, kenyataan dan masadepan masyarakat di kota terluas nomor dua di Provinsi Sumatra Barat setelah Kota Padang. Bedanya, Kota Padang kepadatan penduduknya sangat tinggi dan sulit mendapatkan lahan kosong untuk pengembangan pembangunan, sementara Kota Sawahlunto kepadatan penduduknya sangat rendah dan belum merata dengan lahan produktifnya masih luas.
Dijelaskan Andrio, bebarapa hari sebelumnya dia didatangi seseorang yang punya peluang besar untuk menjadi Calon Walikota atau Calon Wakil Walikota Sawahlunto periode masa-bhakti 2025 – 2025 yang pendaftarannya di KPU Kota Sawahlunto di minggu terakhir Agustus ini. Kalau untuk ditulis di media Andrio keberatan menyebutkan identitas Calon yang mengajak Andrio maju berpasangan dengannya. “Biarlah ini menjadi rahasia kita. Calon itu mengajak kami berdiskusi tentang visi-misi pembangunan Kota Sawahlunto ke depan. Jawab kami singkat dan padat, saat ini APBD Kota Sawahlunto berkisar antara Rp400milyar sampai Rp500milyar. Dulu APBD Kota Sawahlunto pernah mencapai Rp700milyar. “Kalau tolok-ukurnya capaian APBD, maka kami berani menandatangani kontrak politik dengan masyarakat, kalau kami diamanahkan masyarakat untuk memimpin Kota Sawahlunto, maka dalam dua-setengah tahun ke depan APBD Kota Sawahlunto ditargetkan menjadi Rp3trilyun. “Kalau target ini tidak tercapai, kami pribadi siap mundur dari jabatan”, tegas Andrio.
Menjawab pertanyaan, Andrio menyatakan hampir semua sektor pembangunan menjadi prioritas. Yang paling utama sekali adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat, kemudian pemetaan, penataan dan pemerataan pembangunan baik pembangunan fisik infrastruktur maupun pembangunan non-fisik yang berlandaskan padat-karya, imbuh Andrio.
Berbicara tentang visi-misi secara detail, menurut Andrio, nanti akan dituangkan dalam bentuk ‘soft-document’ dan ‘hard-document’. “Dan yang perlu dicatat, pembangunan Kota Sawahlunto perlu Master Plan, Blok Plan dan RTRW,” kata Andrio yang rekam-jejak politiknya dimulai menjadi Kader di PKS, kemudian menjadi Anggota DPRD (PAW) Kota Sawahlunto dari partai Partai Nasdem, terakhir menjadi Kader dan Pengurus teras DPC PDIP Kota Sawahlunto.
Andrio tidak berani berandai-andai, karena menjadi Cakada ini biaya politiknya tinggi (Hight Cost’s Politic). “Untuk biaya politik Cakada ini, kami angkat-tangan”, kata Andrio mengakhiri wawancara dan diskusi ini.(.)