JOMBANG (JATIM). SUARAPANCASILA.ID – Pengajian umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, bertempat di Mushollah Baiturahim¹ Megaluh Kabupaten Jombang.(7/9/2024)
Pengajian di hadiri ribuan jamaah berasal dari Dusun Kedungtimongo , Desa Megaluh, Kabupaten Jombang, pada Jum’ at 6 September 2024 malam.
“Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, berkat taufik, hidayah, dan inayah-Nya kita diberikan kesempatan berkumpul dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dalam keadaan sehat walafiat. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan Alhamdulillah pengajian di laksanakan dengan lancar dan sukses.”Ucap Panitia dalam sambutanya
Acara peringatan Maulid Nabi ini sebagai wujud rasa cinta kasih kita kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW.Semoga acara ini dapat mempererat ukhuwah Islamiah kita, mempererat tali persaudaraan kita sebagai sesama umat Islam.
“La haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adziim” begitu lantunan yang terus terdengar di tengah-tengah acara. Dzikir-dzikir tahlil lainnya diucapkan bersama-sama oleh para jamaah.
Kegiatan pengajian ini diramaikan dengan grup Jamus Kalimosodo yang biasa mengiringi Gus Gendeng dari Kediri.
“Sholatullah…salamullah…’alaa thohaa rosulillah…” Suara sholawat yang menggelegar langsung menggantikan nuansa kian semarak. Sholawat yang ditampilkan dalam kemasan jawa dan islam yang begitu harmonis.
Tidak hanya sholawat, Grup Jamus Kalimosodo juga membawakan lagu-lagu bernuansa nada pembuka Timur Tengah di nomer lagunya berjudul Subhanallah.
Mauidho khasanah gus gendeng..
Pengajian malam itu dihadirkan lengkap dengan group musiknya
Dengan crew Gus Gendeng berpakaian adat jawa mengenakan topi/ blangkon.
Gus Gendeng sendiri ,masih terdengar asing bagi warga Dsn.kedung timongo Ds.megaluh jadi banyak yang penasaran berbondong – bondong malam itu untuk menyaksikan langsung penceramah tersebut karena namanya saja terdengar aneh seperti nama orang gila.
Begitu menyaksikan ceramah dari Gus Gendeng, ribuan pengunjung terlihat terkesima dengan logat dan gaya pengajiannya. bahkan terlihat para jama’ah tetap bertahan dari tempat duduknya.
Sesuai dengan tema Tasyakuran atas kelahiran nabi muhammad saw, Pengajian tersebut membahas tentang pentingnya sodakoh, beramal dan pentingnya aqiqah bagi orang tua yang mempunyai anak ,dan juga pentingnya mengutamakan perintah Allah dari pada duniawi.jangan melihat sesuatu dari segi pakaian
Harapan kami, semoga karang taruna Pemuda Kita desa megaluh dapat menjalin Seduluran ini semakin solid dan kompak kedepannya, yang nantinya bisa berkarya untuk negeri dan menjadi ujung tombak masyarakat. Pungkas Ahmad
(Miftahudin)