KOTA MALANG (JATIM),SUARAPANCASILA,ID-Ratusan warga Sukun gelar doa bersama dan sosialisasi pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Malang Abah Anton-Dinyati (Abadi), bertempat di kediaman Nur Rohma, Jalan S.Supriadi, Gang 9 utara pasar Sukun, Kota Malang, Senin (12/11/2024) sore.
Pengaruh Pondok Pesantren Darul Mutaqqin Sukun H.M.Sujai yang turut hadir menyerukan kepada masyarakat untuk mendoakan Abadi agar terpilih memimpin Kota Malang.
“Kita dukung dan doakan Abadi supaya nanti menang di Pilkada 2024, masyarakat sudah paham di fase kampanye ini, Abadi tidak mengadakan ziarah wali atau bagi-bagi. Kalau saya menilai memang betul, supaya masyarakat mengerti pemimpin tidaklah hanya memberi saat itu saja, tapi harus peduli selama menjabat Walikota Malang nanti,” tutur Sujai.
Menyinggung situasi politik yang kian memanas, Ia turut berkomentar terkait maraknya black campaign yang menyerang Abah Anton.
“Banyak baner Abadi di rusak, kemudian fitnah disana- sini. Tapi kalau Alllah SWT berkendak manusia itu jadi orang baik, pasti di uji. Seseorang tidak akan jadi orang baik kalau tidak dapat ujian. Mudah-mudahan Allah SWT men-takdirkan Abadi jadi Walikota-Wakil Wakil Walikota 2024-2029,” harapnya.
Disamping itu, Sujai mengaku sudah mengenal Abah Anton sudah sejak lama, saat maju di Pilkada 2013-2018. Waktu itu, ia berani memastikan langsung kepada Abah Anton bahwa yang bersangkutan akan memenangkan perhelatan Pilkada.
Sebagai informasi tambahan Sujai sendiri merupakan salah satu tokoh ulama yang mempunyai anugerah keistimewaan dari Allah SWT. Bahkan hampir 80 persen anggota dewan, banyak ke Ponpesnya.
“Dulu Abah datang ke tempat saya, kemudian tak bilang sampeyan menang-menang. Meski pesaingnya juga lumayan berat. Kemudian tanpa basa-basi saya bilang ke Abah Anton, akan mengadakan santunan 600 anak yatim. Tanpa pikir panjang disumbang, setiap isi amplop 100 ribu jadi kalau dikalikan 600 sekitar 60 juta, padahal tahun 2013 lho,” kenang Sujai.
Terakhir, Sujai mengatakan Paslon Abadi tidak hanya didukung dan doakan kiai, Habaib, serta ulama di Malang saja. Namun mendapat hal serupa dari luar daerah, salah satunya Kiai Madura.
“Abah Anton sudah datang ke Paman di Pamekasan, Madura, tapi gak bilang sama saya. Kebetulan paman saya di Madura, kalau di Malang terkenal kiai Calculator. Beliau biasa menghitung menang tidaknya petinggi, anggota DPRD,walikota,bupati,gubernur,maupun Presiden,” pungkasnya.