Penutupan Khotmil Qur’an Majelis Sholawat Asuhan KH.Kholil As’ad Situbondo di Desa Ringin Kembar Sumawe.

Sekcam Sumawe Abdul Latif Abdul Hamid, saat memberi sambutan penutupan Khotmil Qur'an di Desa Ringin Kembar Sumawe

KABUPATEN MALANG (JATIM), SUARAPANCASILA, ID-Penyelenggaraa Khotmil Qur’an yang diselenggarakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (21-22/09/2024) di Desa Ringin, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, resmi ditutup.

Acara yang diselenggarakan di Masjid Jami’ Nurul Huda itu dihadiri secara langsung oleh KH,Ubaidillah dari Situbondo.

Panitia kegiatan H.Zainullah menyebutkan Khotmil Qur’an dibuka kemaren Sabtu malam, (21/09/2024) dan ditutup Minggu, (22/09/2024). Selama kegiatan diikuti sebanyak 50 peserta.

Bacaan Lainnya

“Acara ini diselenggarakan majelis sholawat asuhan KH. Kholil As’ad Situbondo beserta warga setempat, dibuka kemaren malam ditutup hari ini. Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses,” tutur Abah Zainullah sapaan akrabnya.

foto : Majelis sholawatan desa Ringin Kembar asuhan KH.Kholil As’ad Situbondo

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pembacaan Sholawat Nariyah dan pembacaan Nuzulul Qur’an bil ghoib ada 21 tempat dengan melibatkan 65 Tanfidz

“Mudah-mudahan dengan barokah sholawat nariyah dan pembaca Nuzulul Qur’an Bil ghoib, bisa menjadikan Desa Ringin Kembar Baldatun Thoyyibatun wa rabbhun ghaffur, makmur rakyatnya barokah rizkinya,” imbuh.

Sementara itu Sekretaris Camat (Sekcam) Sumawe Abdul Latif Abdul Hamid, SE., sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan Khotmil Qur’an di Desa Ringin Kembar.

Ketua Panitia H.Zainullah saat memberikan sambutan pada acara penutupan Khotmil Qur’an Desa Ringin Kembar Sumawe

“Alhamdulillah kegiatan Khotmil Qur’an berjalan dengan baik, bahkan antusias masyarakat luar biasa. Terutama yang hadir juga dari luar daerah,” ujarnya.

Dijelaskannya juga, Desa Ringin Kembar dikenal memiliki wilayah cukup luas. Mayoritas warganya beragam muslim dan senantiasa mengadakan kegiatan keagamaan.

“Desa Ringin Kembar ada 7 Dusun dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Sehingga tak heran kerap membuat giat keagamaan. Hal itu kemudian membuat warga setempat maupun luar daerah sangat antusias mengikutinya,” pungkasnya.

Pos terkait

Settia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *