KOTA MALANG (JATIM), SUARAPANCASILA,ID-Usai melaksanakan agenda rutin tahuan, ritual selamatan desa. Warga setempat menggelar kesenian Tayup, bertempat di Dusun Selokerto, Desa Selorejo, Dau, Kabupaten Malang, Rabu, (16/07/2025).
Kegiatan ini antusias diikuti perangkat, tokoh serta seluruh warga desa. Tak ketinggalan para tamu undangan.
Tayub adalah salah satu bentuk kesenian tradisional Jawa yang populer di beberapa daerah, termasuk Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tayub biasanya dibawakan oleh penari perempuan yang disebut “tayub” atau “ledhes” dan diiringi oleh musik tradisional seperti gamelan.
Disamping itu, memiliki ciri khas sebagai berikut :
– Penari tayub biasanya perempuan yang memiliki kemampuan menari dan berinteraksi dengan penonton.
– Musik gamelan digunakan sebagai pengiring tarian tayub.
– Penari tayub seringkali berinteraksi dengan penonton, termasuk melakukan tarian dan dialog.
Adapun makna dan fungsi tayup sendiri yaitu sebagai hiburan dan pelestarian budaya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Desa Selorejo Dau, Bambang Soponyono. Dimana Tayup seringkali digunakan sebagai hiburan pada acara-acara tertentu, seperti pernikahan atau festival.
“Tayup juga sering jadi media hiburan, salah satunya dalam momentum perayaan selamatan desa atau panen raya di Desa Selorejo, seperti saat ini,” tuturnya.
Selain itu, Tayub juga berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya dan tradisi Jawa.
“Tayup adalah salah satu warisan budaya kita yang sangat berharga, dan kami ingin melestarikannya untuk generasi mendatang,” ujarnya.
Dengan menampilkan tayup, pihaknya berharap dapat mempererat hubungan antara masyarakat desa dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya nusantara.
“Kami juga berharap acara ini dapat menjadi hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat dan tamu undangan,” harap, Kades Selorejo.
Tak lupa ia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara tersebut, termasuk panitia, penari tayup, dan masyarakat desa.
“Semoga acara ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam melestarikan budaya dan tradisi kita,” pungkasnya.
Tidak hanya berhenti disini, Kegiatan akan berlanjut pagelaran wayang kulit di malam harinya dan orkes dangdut keesokannya.
Pewarta : Doni Kurniawan
Editor : Denny W